Riki Chandra
Rabu, 20 Agustus 2025 | 07:36 WIB
Sudut Masjid Raya Sumbar dari atas. [Suara.com/B. Rahmat]

SuaraSumbar.id - Sumatera Barat (Sumbar) kembali mencuri perhatian dalam Indeks Pariwisata Halal. Berdasarkan laporan IMTI 2025, pariwisata ramah Muslim di Sumbar menunjukkan peningkatan signifikan jika dibandingkan dengan kondisi pada 2023.

Imbas positif ini tidak hanya terlihat pada atribut dasar, tapi juga aspek pengalaman yang ditawarkan kepada wisatawan Muslim.

Ketua Tim IMTI 2025, R. Wisnu Rahtomo dari Enhaii Halal Tourism Center (EHTC) Politeknik Pariwisata NHI Bandung menegaskan bahwa peningkatan itu tidak saja dari atribut dasar, tetapi juga atribut pengalaman. Kalimat ini menggambarkan kondisi baru Sumbar yang makin layak sebagai destinasi halal berkualitas.

Angka-angka menunjukkan bahwa akses, komunikasi, lingkungan, dan pelayanan—empat pilar pariwisata ramah Muslim—semua mengalami kemajuan. Untuk akses, kemudahan menuju fasilitas dan tempat wisata, transportasi publik ramah Muslim, dan peta akurat menjadi sorotan.

Sementara itu, dalam kategori komunikasi, informasi jelas dalam berbagai bahasa (termasuk Inggris), panduan wisata, restoran halal, jadwal salat, dan fasilitas ibadah telah tersedia secara mudah.

Aspek lingkungan turut mencuri perhatian: kebersihan, keamanan, kenyamanan lingkungan wisata, fasilitas sanitasi memadai, dan tempat ibadah bersih menjadi poin penting.

Tak kalah penting, atribut pelayanan oleh akomodasi, restoran, agen perjalanan, serta petugas pariwisata makin profesional, ramah, dan responsif terhadap kebutuhan wisatawan Muslim. "Sangat baik meskipun tetap harus ditingkatkan," katanya.

Sementara itu, M. Romi Oktaviano dari tim IMTI menyampaikan bahwa penilaian IMTI 2025 dilakukan terhadap 15 provinsi yang ditunjuk Kementerian Pariwisata, mencakup Aceh, Sumbar, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Selatan, dan NTB.

Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda mengatakan, kunjungan penilaian dari IMTI penting untuk menegaskan posisi Sumbar sebagai salah satu destinasi unggulan ramah Muslim di Indonesia.

“Secara self declare, kita memang bisa mengklaim bahwa Sumbar adalah provinsi yang ramah Muslim karena 98 persen penduduknya adalah Muslim. Namun, untuk pengakuan nasional maupun internasional ada standar penilaian yang harus terpenuhi," katanya.

Pada 2023, Sumbar meraih peringkat ketiga dalam pariwisata ramah Muslim tingkat nasional, di bawah NTB dan Aceh. Pemerintah daerah berharap bahwa peringkat tersebut akan membaik pada IMTI 2025, seiring meningkatnya kualitas akses, komunikasi, lingkungan, dan pelayanan.

Secara keseluruhan, hasil IMTI 2025 memberikan sinyal positif bahwa Sumbar semakin matang sebagai destinasi ramah Muslim, dengan pengalaman yang semakin lengkap dan fasilitas yang terus dikembangkan. (Antara)

Load More