SuaraSumbar.id - Sistem Early Warning System (EWS) untuk bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar), telah resmi beroperasi setelah diuji dan dipastikan berfungsi optimal oleh tim ahli Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Alat peringatan dini ini diharapkan mampu memberikan perlindungan lebih baik bagi masyarakat di kawasan rawan bencana.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, perangkat EWS mencakup sensor, kamera pengawas (CCTV), dan menara sirine yang telah terpasang di beberapa titik strategis sekitar Gunung Marapi.
Pemasangan sistem ini dilakukan melalui rangkaian uji coba dan evaluasi yang melibatkan BNPB, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), serta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera V.
"23 titik pemasangan EWS tersebar di beberapa wilayah seperti Nagari Sungai Jambu di Kabupaten Tanah Datar, Desa Pahu-Pagu, dan Lubuk Mata Kucing, termasuk di kawasan Kota Padang Panjang," katanya, Senin (28/10/2024).
Area ini dipilih karena memiliki risiko tinggi terdampak banjir lahar dingin akibat aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi.
Menurut Abdul Muhari, sistem EWS ini bekerja dengan mendeteksi kenaikan muka air sungai di atas level normal. Saat sensor mendeteksi peningkatan tersebut, sirine akan berbunyi keras, memberikan peringatan bagi masyarakat di sekitarnya agar segera mengevakuasi diri demi keselamatan.
Pengoperasian sistem EWS ini dipantau langsung oleh petugas pusat kontrol Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Sumatera Barat.
Selain itu, sistem juga terintegrasi dengan pusat pemantauan milik BMKG dan Pos Pemantau Gunung Marapi dari PVMBG, memperkuat kesiagaan dan koordinasi dalam menghadapi ancaman banjir lahar dingin.
BNPB berharap dengan keberadaan EWS ini, tingkat keselamatan masyarakat di wilayah Sumatera Barat akan meningkat, dan risiko kerusakan lingkungan akibat bencana dapat diminimalkan. (antara)
Berita Terkait
-
Cuaca Buruk, Helikopter Tim Pemantau Lahar Gunung Marapi Gagal Terbang dari Bukittinggi
-
Terus Bertambah, Korban Meninggal Dunia Banjir Lahar Hujan Gunung Marapi Mencapai 50 Orang
-
Update Banjir Lahar Dingin Sumbar: Korban, Kerusakan, Penyebab dan Imbauan BNPB
-
Banjir Sumbar Telan Korban Jiwa, Akun Jokowi hingga Anies Belum Ucapkan Belasungkawa
-
Diterjang Banjir Bandang, Masjid di Sumbar Masih Berdiri Kokoh
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
Pilihan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
-
Bukan Patrick Kluivert, Ini Pelatih yang akan Gembleng Mauro Ziljstra dalam Waktu Dekat
Terkini
-
Menpora Dito Ariotedjo Dorong Pencak Silat Jadi Daya Tarik Pariwisata Sumbar, Ini Alasannya
-
Waspada Tautan Saldo Gratis Palsu, Ini Daftar 5 Link DANA Kaget Asli 3 Juli 2025!
-
Anak Harimau Sumatera Mati di TMSBK Bukittinggi, Diduga Kelainan Genetik
-
3 Hack Foto Bikin Konten FYP dengan Galaxy S25 Edge
-
Daftar 11 Pemain Baru Semen Padang FC untuk Liga 1 2025/2026, Ronaldo Kwateh Ikut Diboyong!