SuaraSumbar.id - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menilai upaya Capres-Cawapres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, untuk merangkul kubu pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 1, Anies-Muhaimin, dan Nomor Urut 3, Ganjar-Mahfud, sebagai langkah yang prematur.
Hal ini dikarenakan hasil resmi Pemilu 2024 belum diumumkan, dan berbagai data yang beredar masih berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count sementara.
Dalam pernyataannya di Gedung High End, Jakarta Pusat, Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa semua pihak seharusnya fokus mengawal proses penghitungan suara agar hasil Pemilu dapat dipertanggungjawabkan secara transparan dan adil.
"Sikap politik terhadap keseluruhan hasil pilpres ini akan kami sampaikan pada waktunya," ujar Hasto, mengingatkan pentingnya menunggu hasil resmi dari KPU.
Baca Juga: Cak Imin Yakin Pilpres 2024 Berlanjut ke Putaran Kedua, Siapkan Bukti Kecurangan
Hasto juga menyampaikan harapan agar pasangan calon nomor urut 3, Ganjar-Mahfud, yang diusung oleh PDIP, dapat terus mendapatkan dukungan dari masyarakat Indonesia.
"Berdasarkan rekapitulasi internal kami, PDI Perjuangan mendapatkan kepercayaan rakyat," ucap Hasto, menegaskan posisi partainya dalam pemilu ini.
Perkembangan ini mengikuti pernyataan Prabowo Subianto yang menyatakan kesiapannya untuk merangkul semua pihak dalam pemerintahannya ke depan.
Dalam pidato yang disampaikan di Istora Senayan, Jakarta, Prabowo berjanji akan menjadi pemimpin yang melindungi, mengayomi, dan membela seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali.
Pernyataan Hasto Kristiyanto dan sikap PDIP menunjukkan dinamika politik yang terus berkembang pasca-Pemilu 2024, di mana semua pihak menantikan hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan penuh antisipasi.
Baca Juga: Dugaan Kecurangan Pilpres 2024 di Bukittinggi Mencuat, Suara Prabowo-Gibran Naik Drastis di Sirekap
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Ahmad Basarah Ungkap Cerita Gagalnya Anies Diusung PDIP di Pilkada Jakarta, Padahal Sudah Sepakat dengan PKB
-
Jubir PDIP Sebut Ada Kepanikan, Ganjar Singgung Efek Jokowi Kampanye di Purwokerto
-
Kaesang Sebut Jateng Merah PSI, Lebih Berkuasa Siapa Dibanding PDIP?
-
Nasib Guru di Era Prabowo-Gibran: Akankah Janji Sejahtera Terwujud?
-
Aroma Pilpres di Pilkada: PDIP Bertarung Melawan Bayang-Bayang Jokowi
Terpopuler
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
Pilihan
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
-
Iuran Rp 20 Ribu untuk Listrik di SMA Negeri 1 Bontang, Disdik Kaltim Angkat Bicara
-
Pakai AC di Kelas, Orang Tua Murid Keluhkan Iuran Rp 20 Ribu untuk Bayar Listrik di SMA Negeri 1 Bontang
-
KPU Kaltim Pastikan Debat Ketiga Berlangsung Kondusif, Aturan Diperketat
Terkini
-
Warga Diimbau Hindari Jalur Rawan Longsor dan Banjir di Pasaman
-
HOAKS! Arema FC Bantah Keras Rumor Depak Choi Bo-kyeong
-
Banjir Landa Dua Kecamatan di Aceh Jaya, Ratusan Warga Mengungsi"
-
3 Desa di Subulussalam Aceh Dilanda Banjir, Rumah Warga Terendam
-
Harimau Sumatera 'Gadih Mudiak Aie' Dievakuasi dari Kandang Jebak, Begini Kondisinya!