SuaraSumbar.id - Muhidin M. Dahlan, penulis buku Kronik Penculikan Aktivis dan Kekerasan Negara 1998, dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) atas dugaan kampanye hitam.
Laporan tersebut diajukan oleh kelompok advokat LISAN pada Senin (12/2), yang menilai buku tersebut berusaha menggiring opini publik terhadap keterlibatan Prabowo Subianto dalam kekerasan negara selama tragedi reformasi tahun 1998.
Ketua Umum LISAN, Hendarsam Mantoko, menyatakan bahwa isi buku tersebut secara tidak langsung mencoba mempengaruhi pandangan publik terhadap Prabowo Subianto dengan menghubungkannya dengan peristiwa kekerasan yang terjadi pada masa tersebut.
"Di mana pada intinya terlapor berusaha menggiring opini jika Prabowo ikut terlibat dalam kekerasan Negara di Tragedi 1998," ujar Hendarsam dalam pernyataannya.
Baca Juga: Erick Thohir Sambut Positif Kehadiran Bawaslu di Acara BUMN Next Gen 2024
Selain Muhidin, LISAN juga melaporkan politikus PDIP, Cornelis, atas dugaan penghasutan dan penghinaan terhadap Prabowo Subianto.
Cornelis disebut telah membuat perbandingan yang tidak pantas dengan menyamakan Prabowo dengan binatang.
Menurut Hendarsam, kedua terlapor tersebut telah melanggar Pasal 280 c Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, yang melarang penghinaan terhadap individu, etnis, suku, agama, dan peserta pemilu lainnya.
"Atas perbuatan tersebut, terlapor Drs Cornelis MH dan Terlapor Muhidin M. Dahlan diduga telah melakukan kampanye hitam yang merugikan Bapak Prabowo Subianto sebagai salah satu paslon capres di 2024," tambah Hendarsam.
Kontributor : Rizky Islam
Baca Juga: Jokowi Naikkan Tukin Bawaslu Jelang Coblosan, PDIP: Ini Cara Soft untuk Kepentingan Elektoral
Berita Terkait
-
Momen Hangat Pertemuan Prabowo dan MBZ di Istana Kepresidenan UEA
-
Masa Tenang Pilkada DKI: Bawaslu Incar Pelaku Politik Uang Hingga Gang-gang Sempit!
-
Prabowo Endorse Ahmad Luthfi Bukan Pelanggaran, Reaksi Pandji Pragiwaksono Tak Terduga
-
Gara-gara Ikut Kampanye, ASN Pemkab Bogor Dilaporkan Bawaslu ke BKN RI
-
Tim Prabowo Bergaya Ala Peaky Blinders: Ini Sejarah Geng Legendaris Inggris yang Kejam
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Masa Tenang Pilkada 2024, KPU Sumbar Larang Aktivitas Kampanye dan Survei
-
Bawaslu Agam Tertibkan APK di Masa Tenang Pilkada 2024
-
Kasus Penembakan Kasat Reskrim Solsel, Walhi Sebut Momen Berantas Kejahatan Lingkungan
-
BRI dan OPPO Kolaborasi Hadirkan OPPO Run 2024 di Bali
-
Polda Sumbar Ungkap Hasil Tes Urine AKP Dadang Penembak Mati Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, Positif Narkoba?