Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 17 Januari 2024 | 13:07 WIB
Capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo (kiri) bersalaman dengan Capres nomor urut satu, Anies Baswedan (kanan) saat Debat Capres Ketiga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraSumbar.id - Wacana koalisi pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dinilai sebagai respons kedua kubu menyikapi elektabilitas Prabowo-Gibran yang unggul jauh menuju Pilpres 2024 ini.

Hal itu dinyatakan Juru Bicara (Jubir) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Andre Rosiade.

"Komunikasi politik yang dilakukan pasangan calon 01 dan 03 ini menunjukkan bahwa kedua kubu mengakui Prabowo bisa menang satu putaran," kata Anggota DPR RI asal Sumbar itu, dikutip dari Antara, Rabu (17/1/2024).

Andre mengatakan, ide koalisi ini mencuat untuk mengantisipasi elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran yang mengungguli dua kompetitornya.

Baca Juga: Relokasi Ratusan Pedagang di Kelok Sembilan Limapuluh Kota, Pemprov Sumbar Rancang Penataan

"Pasangan 01 dan 03 tidak mungkin bertemu kalau Pak Prabowo unggul tebal," kata Andre.

Saat ini, lanjut dia, elektabilitas pasangan calon 02 mendekati angka 50 persen. Bahkan, beberapa lembaga survei menunjukkan elektabilitas pasangan tersebut sudah di atas 50 persen.

Oleh karena itu, TKN menganalisa wacana koalisi kubu Anies-Muhaimin bersama kubu Ganjar-Mahfud tersebut merupakan bentuk respons politik dalam upaya mengalahkan Prabowo Subianto.

"Ini hikmah bagi demokrasi. Karena kita tidak menyangka 01 dengan 03 yang bagaikan minyak dan air bisa bertemu," ucapnya.

Sementara itu, pakar politik dari Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat Prof Asrinaldi menilai wacana pembentukan koalisi kubu Anies-Muhaimin dengan Ganjar-Mahfud Md merupakan bentuk sinyal perlawanan, sekaligus langkah untuk mengantisipasi terjadinya potensi kecurangan pemilu.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Marapi di Sumbar Masih Tinggi, PVMBG Minta Warga Jauhi Radius 4,5 Kilometer

"Dalam tanda kutip ya, ini sikap perlawanan dari pasangan calon 01 dan 03 terhadap pihak yang menjanjikan netralitas namun tidak seperti yang diharapkan," kata Asrinaldi.

Load More