-
Jembatan Krueng Tingkeum kembali dibuka, akses nasional Banda Aceh–Medan pulih.
-
Jembatan darurat bailey pulihkan mobilitas dan distribusi logistik Bireuen.
-
Pemerintah dorong percepatan pemulihan ekonomi pascabencana Aceh.
SuaraSumbar.id - Jembatan Krueng Tingkeum akhirnya kembali dibuka setelah sempat terputus total selama sebulan akibat banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh.
Dibukanya kembali jembatan vital di Kecamatan Kuta Blang, Kabupaten Bireuen, ini menjadi titik penting pemulihan konektivitas sekaligus denyut ekonomi masyarakat yang sempat terhambat.
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus menunjukkan komitmen kuat dalam mempercepat penanganan dampak bencana alam di Aceh.
Salah satu fokus utama adalah pemulihan infrastruktur strategis, termasuk Jembatan Krueng Tingkeum yang berada di jalur nasional Banda Aceh–Medan dan menjadi akses utama mobilitas warga serta distribusi logistik.
Perbaikan konektivitas tersebut diwujudkan melalui pembangunan jembatan darurat tipe bailey sepanjang 66 meter.
Jembatan Krueng Tingkeum resmi difungsikan kembali pada Sabtu, 27 Desember 2025, menandai berakhirnya kelumpuhan arus lalu lintas di ruas jalan nasional yang selama ini menjadi tulang punggung pergerakan ekonomi wilayah Bireuen dan sekitarnya.
Keberadaan jembatan ini sangat krusial karena menjadi urat nadi utama aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat.
Terputusnya akses selama satu bulan berdampak langsung pada distribusi barang, aktivitas perdagangan, hingga mobilitas harian warga. Oleh karena itu, dibukanya kembali Jembatan Krueng Tingkeum disambut positif oleh berbagai pihak.
Kementerian PU melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh memprioritaskan pembukaan kembali akses jalan nasional ini. BPJN Aceh menyadari peran strategis jembatan tersebut dalam menjaga kelancaran arus transportasi lintas provinsi.
Proses pembangunan jembatan darurat dilakukan melalui kolaborasi cepat antara pemerintah pusat, BUMN, dan kontraktor lokal. PT Adhi Karya (Persero) Tbk bertindak sebagai pelaksana utama, didukung PT Krueng Meuh, dengan pendampingan penuh dari Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU serta BPJN Aceh.
Bupati Bireuen, Mukhlis, turut meninjau langsung ke lokasi dan menyampaikan apresiasi atas kerja cepat semua pihak. Ia menilai pembukaan Jembatan Krueng Tingkeum sangat penting bagi masyarakat Bireuen.
"Alhamdulillah kami tinjau jembatan Krueng Tingkeum. Dan ini mudah-mudahan kepada pengguna jalan juga tidak bermasalah nanti dan tidak akan terjadi kemacetan lagi seperti yang kita lihat pada hari ini," ujar Mukhlis saat ditemui di lokasi.
Bencana banjir dan longsor yang terjadi di Aceh pada akhir November 2025 memang menimbulkan kerusakan besar pada infrastruktur. Data Kementerian PU per 17 Desember 2025 mencatat sebanyak 38 ruas jalan nasional dan 16 jembatan terdampak bencana.
Penanganan dilakukan secara masif di lintas timur, barat, dan tengah Aceh. BPJN Aceh mengerahkan ratusan alat berat untuk membersihkan material longsor serta membangun kembali akses yang terputus.
Selama Jembatan Krueng Tingkeum belum dapat dilalui, pemerintah daerah bersama masyarakat memanfaatkan jalur alternatif, termasuk jalan desa.