BMKG Operasi Rakayasa Cuaca di Sumbar Cegah Bencana Selama 7 Hari

Operasi TMC ini dinilai cukup optimal dalam membantu penanganan darurat bencana hidrometeorologi di sejumlah daerah di tanah air.

Bernadette Sariyem
Rabu, 15 Mei 2024 | 19:20 WIB
BMKG Operasi Rakayasa Cuaca di Sumbar Cegah Bencana Selama 7 Hari
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati. [Antara/M.F. Setiawan]

SuaraSumbar.id - BNPB bergerak cepat dalam menangani bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra Barat.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto telah meninjau langsung lokasi terdampak di enam titik, yakni Bukikbatabuah Kabupaten Agam, Pandai Sikek Sepuluh Kota, Lubuk Mata Kuciang, Lembah Anai, Simpang Manunggal, dan Jorong Panti Kabupaten Tanahdatar, pada Selasa (14/5/2024).

Suharyanto menekankan bahwa target utama BNPB adalah mempercepat proses penanganan darurat agar kondisi di lokasi terdampak dapat segera pulih dan kembali normal.

Berdasarkan data terbaru dari Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB, jumlah korban meninggal dunia mencapai 58 orang, dengan 35 orang masih dalam pencarian. Selain itu, terdapat 1.543 KK terdampak dan 33 orang mengalami luka-luka.

"Data tersebut masih terus diperbarui seiring dengan proses pencarian dan evakuasi korban," katanya.

BNPB telah mengambil langkah-langkah penanganan bencana dengan melibatkan berbagai pihak terkait agar masyarakat terdampak dapat segera memulai kembali kehidupan mereka. BNPB menargetkan proses penanganan darurat dapat diselesaikan dalam waktu 14 hari.

"Rata-rata status tanggap darurat ini kan 14 hari, ini waktu yang cukup panjang. Jadi kita ingin secepat mungkin dari darurat ke rehabilitasi. Sebab 14 hari ini bagi masyarakat cukup lama," jelas Suharyanto.

Selain pengerahan alat berat untuk membantu normalisasi kondisi dan pembersihan material banjir dan longsor di area permukiman, BNPB juga mendorong pendataan rumah yang rusak berat, sedang, dan ringan.

Guna mengoptimalkan pendistribusian bantuan logistik ke enam daerah terdampak, BNPB bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong percepatan perbaikan jalan nasional yang terputus dan jembatan yang rusak, termasuk Jalan Akses Simpang di Kota Padangpanjang dan 19 unit jembatan terdampak.

Untuk memastikan bantuan logistik sampai ke masyarakat terdampak, BNPB mengirimkan bantuan melalui jalur udara menggunakan helikopter, khususnya di daerah Kabupaten Tanahdatar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak