BNPB Tetapkan Status Tanggap Darurat di Sumatera Barat Selama 14 Hari

Keputusan ini diambil menyusul bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor yang melanda beberapa daerah di provinsi tersebut.

Bernadette Sariyem
Selasa, 14 Mei 2024 | 15:04 WIB
BNPB Tetapkan Status Tanggap Darurat di Sumatera Barat Selama 14 Hari
Petugas SAR melakukan pencarian korban banjir lahar dingin Gunung Marapi di Manunggal, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Senin (13/5/2024). Berdasarkan data dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kota Padang, Sumatera Barat hingga Senin (13/05) pukul 13.00 WIB sebanyak 43 orang korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin Gunung Marapi yang terjadi pada Sabtu (11/5). ANTARA FOTO/Givo Alputra/Lmo/tom.

SuaraSumbar.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, mengumumkan bahwa status tanggap darurat bencana telah resmi ditetapkan di Sumatera Barat, berlaku selama 14 hari ke depan.

Keputusan ini diambil menyusul bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor yang melanda beberapa daerah di provinsi tersebut.

"Persetujuan untuk status tanggap darurat ini didapat dari BNPB, kepala pemerintah daerah, serta TNI/Polri, dan akan berlaku mulai hari ini hingga dua pekan ke depan," ujar Suharyanto dalam sebuah konferensi pers pasca-rapat koordinasi penanganan bencana di Padang Pariaman, dikutip Selasa (14/5/2024).

Selama periode tanggap darurat, upaya penanganan akan dilaksanakan di lima kabupaten kota yang terdampak, termasuk Kabupaten Agam, Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Padang, dan Solok.

Tindakan yang akan diambil meliputi evakuasi warga terdampak, identifikasi korban meninggal, pencarian korban hilang, penyaluran bantuan logistik, dan rehabilitasi serta rekonstruksi fasilitas yang rusak.

Suharyanto juga menyatakan bahwa BNPB, dengan dukungan Komisi VIII DPR RI, akan menyalurkan dana operasional penanggulangan dampak bencana dari Dana Siap Pakai (DSP) dengan nilai antara Rp200 juta hingga Rp250 juta untuk masing-masing daerah terdampak.

"Dana ini diharapkan dapat digunakan secara maksimal untuk mempercepat pemulihan, khususnya jalur transportasi darat yang rusak, sehingga kondisi sosial-ekonomi masyarakat dapat kembali normal," jelasnya.

Suharyanto juga menyampaikan belasungkawa dari Presiden kepada masyarakat Sumatera Barat dan mengungkapkan bahwa penanganan yang cepat dan tepat merupakan prioritas utama dalam masa tanggap darurat ini.

Selama rapat koordinasi, diketahui bahwa sejumlah jalan vital seperti di Malalak Kabupaten Agam, Sitinjau Lauik Kabupaten Tanah Datar, dan Jalan Lembah Anai telah mengalami kerusakan serius.

Saat ini, jumlah korban yang dikonfirmasi meninggal akibat bencana ini mencapai 44 orang, dengan puluhan lainnya masih hilang dan ribuan terdampak mengungsi.

"Kami akan terus berkoordinasi dan saya akan melakukan tinjauan langsung ke lapangan mulai besok," tutup Suharyanto.

Kontributor : Rizky Islam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

lifestyle | 13:50 WIB
Tampilkan lebih banyak