SuaraSumbar.id - Berbagai kisah pilu datang dari lokasi pengusian korban banjir lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar). Selain rumah yang telah luluh lanta, para korban selamat kini kehilangan sanak saudara.
Refki Amelia misalnya. Warga Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam ini kehilangan ibu dan satu orang keponakan perempuannya.
Dua orang yang ia sayangi itu kini telah tiada. Jasad ibunya Resfanel (65), ditemukan sejauh dua kilometer, begitupun dengan keponakannya, Anjeli (15).
Amelia mengatakan ibu dan keponakannya itu saat kejadian berada di rumah. Sementara dia di rumah satunya lagi. Kedua rumah mereka hanya bersebrangan jalan.
"Ibu saya ini di rumah sama adik saya dan anaknya berdua. Suaminya lagi tidak di rumah," katanya, Senin (13/5/2024).
Banjir lahar dingin itu lalu menerjang. Amelia menyebutkan, rumah orang tuanya dihantam batu besar.
"Rumah orang tua dihantam batu, terseret. Ibu dan keponakan saya ini memang mau ingin lari keluar, tapi tidak sempat lagi, sudah datang batu besar menghantam," ungkapnya.
Adik Amelia, Ilhami (38) dan satu orang anaknya berhasil selamat. Namun mengetahui anaknya paling besar Anjeli meninggal, kini ia trauma berat.
"Adik saya yang selamat sekarang berada di puskesmas. Dia mengalami trauma, anaknya juga," ujarnya.
Amelia mengungkapkan sebelum lahar dingin menerjang, pada sore harinya hujan dan badai terjadi. Kemudian, malam harinya, becanda itu datang.
- 1
- 2