SuaraSumbar.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen. TNI Suharyanto, mengumumkan langkah peningkatan upaya pencarian dan pertolongan korban jiwa terdampak banjir lahar dingin dan longsor yang menerjang enam kabupaten dan kota di Sumatra Barat.
Dalam Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana yang diadakan pada Senin (13/5/2024), Suharyanto menyampaikan bahwa kegiatan pemulihan akses jalan darat dan pembersihan material longsor adalah prioritas utama.
Hingga saat ini, korban jiwa akibat bencana ini telah mencapai 50 orang, dengan 27 orang masih dilaporkan hilang dan 37 lainnya mengalami luka-luka. Sebanyak 3.396 jiwa telah mengungsi mencari keamanan.
"Kita berkomitmen untuk terus mencari korban yang hilang, dengan memanfaatkan alat berat dan tim SAR untuk mengevakuasi mereka secepat mungkin," jelas Suharyanto.
Dalam upaya pencarian, BNPB juga menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan dasar bagi para korban yang terdampak.
"Kami telah mendistribusikan bantuan awal berupa dana dan barang kebutuhan sehari-hari. Pendekatan ini akan terus kami evaluasi untuk memastikan efektivitasnya," ungkap Suharyanto.
Sebagai bagian dari respons darurat, BNPB telah mengalokasikan Dana Siap Pakai (DSP) sejumlah Rp3,2 miliar kepada pemerintah daerah yang terdampak.
Bantuan logistik yang disalurkan mencakup tenda pengungsian, sembako, makanan siap saji, hygiene kit, dan berbagai peralatan lain yang dibutuhkan untuk mendukung kehidupan di pengungsian.
Selanjutnya, pada hari Selasa (14/5), Kepala BNPB dijadwalkan untuk mengunjungi daerah terdampak dan melakukan tinjauan udara guna mengkaji lebih lanjut dampak dari banjir lahar dingin dan longsor.
"Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan bahwa upaya pemulihan berlangsung efektif dan kebutuhan korban terpenuhi," tambah Suharyanto.
Kontributor : Rizky Islam