نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah Ta'ala."
Doa Berbuka Puasa Senin dan Kamis
Setelah menyelesaikan puasa, saat berbuka juga dianjurkan untuk membaca doa khusus yang mengandung makna syukur dan pengharapan akan penerimaan puasa:
اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ
Allahumma laka shumtu wa 'alaa rizqika afthartu, dzahabazh zhoma-u wabtallatil 'uruuqu watsabatal ajru, insya Allah
Artinya: "Ya Allah hanya untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka. Telah sirna dahaga, urat-urat telah basah, dan pahala telah tetap insya Allah."
Menurut hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa amalan pada hari Senin dan Kamis disampaikan kepada Allah SWT. Allah mengampuni dosa semua orang, kecuali dua orang yang bermusuhan, di mana Allah berfirman untuk menangguhkan pengampunan mereka hingga mereka berdamai.
Dengan praktik puasa Senin dan Kamis, umat Muslim tidak hanya mengikuti sunnah Nabi tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk meraih ampunan dan pahala lebih banyak. Puasa ini mengajarkan disiplin diri, ketekunan, dan kesadaran spiritual yang lebih dalam.