Gerakan Pertanian Organik, Ikhtiar AQUA Menjaga Alam dan Menguatkan Ekonomi Petani Kayu Aro Solok

Sudah 13 tahun PT Tirta Investama (Danone-AQUA) Pabrik Solok menebar kebaikan lewat dana Corporate Social Responsibility (CSR).

Riki Chandra
Rabu, 29 November 2023 | 22:22 WIB
Gerakan Pertanian Organik, Ikhtiar AQUA Menjaga Alam dan Menguatkan Ekonomi Petani Kayu Aro Solok
Kelompok Tani Rumah Pangan Lestari (RPL) di bawah binaan Human Initiative (HI), mitra pelaksana CSR Pabrik AQUA Solok, Ira Madanita, saat panen perdana sayur aquaponik-nya. [Suara.com/Dok.Pribadi]

SuaraSumbar.id - Sudah 13 tahun PT Tirta Investama (Danone-AQUA) Pabrik Solok menebar kebaikan lewat dana Corporate Social Responsibility (CSR). Banyak masyarakat dan petani di Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), yang akhirnya menjadikan program sosial perusahaan itu penopang ekonomi keluarga.

Seperti kisah Ira Madanita, seorang ibu rumah tangga (IRT) di Jorong Kayu Aro, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok. Ia telah menikmati manfaat program CSR Pabrik AQUA Solok sejak tiga tahun terakhir. Kini, pekarangan rumahnya penuh dengan 'uang'.

"Banyak untungnya. Biasanya beli sayur, sekarang ada di pekarangan rumah sendiri dan juga menghasilkan rupiah," kata Ira, memulai perbincangan dengan SuaraSumbar.id, Sabtu (26/11/2023).

Perempuan 37 tahun itu awalnya bergabung dengan kelompok tani Kayu Aro Lestari binaan Pabrik AQUA Solok. Ia belajar bertani ramah lingkungan tanpa menggunakan pupuk kimia di pekarangan rumah. Jenis tanamannya hortikultura, seperti kangkung, singkong, sawi, terong hingga cabai rawit dan kacang tanah.

Ibu dua anak itu sungguh-sungguh menjalankan rutinitas barunya. Bertani di pekarangan rumah dengan sistem tumpang sari dan pupuknya organik. "Saya dan puluhan IRT lainnya dilatih jadi petani mandiri yang tujuannya untuk menopang ekonomi keluarga," katanya.

Ira juga membangun kolam ikan dari terpal yang berada di tengah-tengah tanaman tumpang sarinya. "Saya isi dengan ikan nila, tapi kawan-kawan banyak yang dengan lele," cerita istri petani itu.

Menurutnya, kelompok tani binaan Pabrik AQUA Solok tak sekadar dibantu bibit, pupuk, pembelian terpal atau sarana dan prasarana semata. Mereka juga dilatih cara bertani yang baik dan bersahabat dengan alam. Ada mentor yang disediakan pihak AQUA Solok melalui mitranya. Mereka diajar pola bertani organik yang tak bergantung pupuk kimia.

"Pupuk organiknya juga kami produksi bersama kelompok. Jadi memang modal untung semua," kata Ira yang rumahnya berada tak jauh dari Pabrik AQUA Solok.

Semangatnya mengajak aktif banyak IRT di sekitar rumah, mengantarkan Ira menjadi Ketua Kelompok Tani Rumah Pangan Lestari (RPL) di bawah binaan Human Initiative (HI), mitra pelaksana CSR Pabrik AQUA Solok. Wadah RPL hadir dari penggabungan kelompok Air Badak Makmur dan Kelompok Tani Kayu Aro Lestari di tahun 2021.

Secara berangsur, berbagai terobosan cara bertani di halaman rumah terus dikembangkan mitra pelaksa CSR Pabrik AQUA Solok. Terbaru, Ira dan anggota kelompok binaan dilatih bertani aquaponik. Sebuah sistem bertani sayur-sayuran dengan memanfaatkan air dari budidaya ikan di bawahnya.

Sistem bertani aquaponik itu telah dijalankan Ira sejak akhir Agustus 2023. Jenis tanaman yang dicoba adalah kangkung. Bibit sayuran disemai ke dalam rockwool atau media tanam di atas air kolam. Kemudian, air kolam diolah pakai filter. Warna air kolamnya memang lama-kelamaan menjadi hijau, namun tidak berbau.

"Pupuknya langsung dari hasil filter air kolam. Betul-betul organik dan segar," katanya.

Luas kolam aquaponik di pekarangan rumah Ira hanya 2 x 1,5 meter. Namun, hasil penjualan kangkung yang sudah dua kali panen cukup mengembirakan. Dari kolam yang terbilang kecil itu, ia mampu menghasilkan 100 hingga 150 ikat sayur per 15-20 hari panen. Jika harga seikat kangkung Rp 3.000, maka ia telah menghasilkan Rp 300 ribu hingga Rp 450 ribu setiap kali panen.

"Tidak hanya untuk kebutuhan sendiri, tapi sudah bisa membantu keuangan rumah tangga. Alhamdulillah," katanya.

Ira sedang menunggu panen sayur kangkung untuk ketiga kalinya. Sementara ikan nila belum bisa dipanen karena pertumbuhannya agak lambat lantaran bibitnya dulu terlalu kecil. Sejatinya, ikan nila tersebut sudah panen saat kangkung sudah dipanen tiga kali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak