SuaraSumbar.id - Bakal calon presiden Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo diminta untuk mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam memilih bakal calon wakil presiden yang akan mendampinginya.
"Ketiga bacapres ini masih menjaga siapa pasangan wakil yang harus mereka bangun untuk mendampingi," kata pengamat politik dari Universitas Andalas Sumatera Barat Andri Rusta melansir Antara, Senin (12/6/2023).
Menurutnya, prinsip kehati-hatian tersebut didasari pertimbangan potensi pesta demokrasi lima tahunan tersebut akan berlangsung dua putaran. Sehingga sosok cawapres yang akan dipilih harus betul-betul memiliki nilai tawar yang kuat apabila pemilu berlangsung dua putaran.
Apalagi melihat elektabilitas dan ketokohan dari ketiga bacapres hingga kini terus bersaing ketat. Oleh karena itu, posisi cawapres akan menentukan untuk mendongkrak elektabilitas guna memenangi pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Baca Juga:Rencana Pertemuan AHY-Puan Direstui SBY, Pengamat Politik: Masak Orang Tuanya Enggak Mau Bertemu
"Kekuatan mereka bertiga ini sama kuat, maka kata kuncinya ada di wakil presiden," ujarnya.
Dirinya meyakini partai politik pengusung ketiga nama bacapres itu juga mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menentukan nama bakal cawapres.
Pendaftaran bakal calon Presiden dan Wakil Presiden dijadwalkan pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan partai politik, atau gabungan partai peserta pemilu yang memenuhi syarat perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR.
Baca Juga:Inge Anugrah Live Sambil Make Up, Jadi 10 Tahun Lebih Muda. Netizen: Auranya Benar-Benar Mahal