SuaraSumbar.id - Lapas Kelas III Suliki di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) bakal dijadikan Lapas berbasis pesantren. Program tersebut diyakini mampu meningkatkan spritual napi dan menjadi lebih baik setelah mereka keluar dari penjara.
Hal itu dinyatakan Kepala Lapas Kelas III Suliki, Kamesworo ketika berbincang dengan sejumlah wartawan di Kota Padang, Minggu (4/12/2022) malam.
"Mudah-mudahan segera terlaksana. Kami ingin mewujudkan Lapas Suliki itu berbasis pesantren," katanya.
Lapas Suliki sendiri telah membincangkan program tersebut kepada Kantor Kemenag Kabupaten Limapuluh Kota, MUI, Kapolres dan Pemerintah Daerah.
Baca Juga:Warga Limapuluh Kota Tolak Pembangunan Tol Payakumbuh-Pangkalan
"Sedang kami persiapkan dulu, insyallah Januari. Doakan lancar," kata Kamesworo didampingi istrinya, Nurhayati (Noy).
Selain itu, Mantan Kasi Binadik Lapas II A Karawang itu juga menggagas ide untuk menghapus tato warga binaan.
“Sejalan dengan pesantren, kami ingin warga binaan bebas tato. Kami usahakan bisa memperoleh atau mendatangkan peralatan laser untuk menghapus tato-tato napi ini," katanya.
Kamesworo berharap gagasannya itu segera terlaksana. Apalagi, bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah sudah semakin dekan.
Baca Juga:KPU Temukan Seribuan Data yang Tidak Memenuhi Syarat