SuaraSumbar.id - Sejumlah nagari di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, dilanda banjir dan longsor. Hal ini terjadi karena tingginya intensitas hujan. Akibatnya, ratusan kepala keluarga terdampak.
Demikian dikatakan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Limapuluh Kota Rahmadinol melansir Antara, Senin (3/10/2022).
"Intensitas hujan mulai tinggi sejak Sabtu malam hingga Minggu pagi yang menyebabkan terjadinya banjir dan longsor," katanya.
Hingga Senin (3/10/2022) dini hari, akibat curah hujan yang tinggi telah terjadi longsor bahu jalan dan juga berdampak retaknya badan jalan negara Bukittinggi-Payakumbuh pada kilometer 114 serta terputusnya saluran irigasi di Nagari Batuhampa, Kecamatan Akabiluru.
Baca Juga:Sosok Remaja 14 Tahun, Kheyla Afzah Zahra Yang Diduga Pacar Kriss Hatta
Kemudian longsor juga menimbun badan jalan di Simpang Andiang-Maek dan beberapa titik juga ditemukan badan jalan terban sehingga mengganggu arus lalu lintas.
Longsornya badan jalan juga terjadi pada ruas jalan Ronah-Ampang Gadang II, Maek, yang mengakibatkan tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat dan membuat beberapa rumah penduduk di Jorong Aur Duri dan Jorong Ampang Gadang II, Nagari Maek, Kecamatan Bukit Barisan terisolasi.
Tingginya curah hujan juga mengakibatkan terjadinya banjir lebih kurang 30 sentimeter di Jorong Purwajaya dan Nagari Tarantang, Kecamatan Harau.
Akibat dampak bencana banjir dan longsor tersebut, sejumlah lahan pertanian dan perkebunan masyarakat mengalami kerusakan.
"Masyarakat yang terdampak akibat bencana banjir dan longsor tersebut dialami oleh warga Jorong Purwajaya, Nagari Sarilamak sebanyak 10 KK, Jorong Aua Duri, Nagari Maek sebanyak 135 KK dan Jorong Ampang gadang II, Nagari Maek 370 KK," katanya.
Baca Juga:Genshin Impact Raup Cuan Rp 56,6 Triliun Hanya Dalam 2 Tahun
Upaya penanggulangan bencana yang telah dilakukan BPBD seperti melakukan koordinasi dengan Pemerintah Nagari, Dinas PUPR, Polres 50 Kota, Polres Payakumbuh dan Kodim 0306-50 Kota.
"Tim Reaksi Cepat (TRC) juga telah turun langsung ke lokasi bencana. Kondisi terkini jalan negara Bukittinggi- Payakumbuh pada kilometer 114 Nagari Batuhampa, Kecamatan Akabiluru sudah bisa dilewati dan sudah dipasang garis polisi oleh Badan Jalan Nasional," ujarnya.
Sementara irigasi titian Ampera di Nagari Batuhampa terputus dan sudah dibantu pipa dari Dinas PUPR. Sedangkan di kawasan Simpang Andiang-Maek, ditemukan tiga titik badan jalan mengalami longsor dan sebagian telah dapat dilalui.
"Kalau genangan air di Jorong Purwajaya dan Nagari Tarantang, Kecamatan Harau genangan air sudah mulai menyusut. Sedangkan longsor badan jalan ruas Ronah- Ampang Gadang II saat ini belum bisa dilewati kendaraan roda empat," kata dia.
Rahmadinol mengakui, kejadian dan dampak bencana yang melanda beberapa nagari di Kabupaten Limapuluh Kota melalui Sekda selaku Kepala BPBD Ex-officio, Widya Putra sudah dilaporkan kepada Bupati Limapuluh Kota Safaruddin.
"Dengan meningkatnya intensitas curah hujan, kita juga telah meminta pemerintah nagari dan relawan kita untuk mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada," katanya.