"Kalau aku suaranya sudah kedengeran sampai RT sebelah," @kholixxx.
"Masya Allah sabarnya momy," @nayxxx.
"Antara mau marah sama ngakak bunda," @sitixxx.
Psikolog: jangan bentak anak
Sebagai orang tua, pasti ada saat-saat di mana akan merasa sangat marah atas perilaku anak. Beberapa mungkin dapat mengatasi rasa marah tersebut. Namun, tidak sedikit pula yang mengekspresikannya dengan bentakan bahkan teriakan.
Jika dilihat secara sepintas, memarahi anak dengan cara bentakan ataupun teriakan mungkin tidak akan menimbulkan masalah fisik. Namun, jika ditelisik lebih dalam lagi, terlalu sering memarahi anak dengan cara seperti itu sebenarnya bisa berdampak negatif pada fisik, lebih tepatnya pada perkembangan otak dan juga mental anak.
Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini.
1. Gangguan Perkembangan Otak
Mengutip dari Alodokter, anak yang terlalu sering dimarahi, dibentak, bahkan diteriaki akan berdampak pada perkembangan otaknya. Ukuran otak anak akan jauh lebih kecil dibandingkan dengan ukuran rata-rata.
Baca Juga:Ngaku Panglima Kesultanan, Pengacara Dukun se-Indonesia Bakal Laporkan Raffi Ahmad dan Andre Taulany
Diketahui pula, otak manusia lebih mudah mencerna informasi dan kejadian negatif ketimbang positif. Terlebih pada otak anak.