SuaraSumbar.id - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebutkan, ada sejumlah catatan penting selama penyelenggaraan haji yang harus dibenahi ke depannya.
Salah satunya banyak jemaah haji yang belum paham manasik. Demikian dikatakan Yaqut dalam rapat evaluasi bersama Komisi VIII DPR, melansir Antara, Rabu (31/8/2022).
"Berdasarkan pengamatan di lapangan, banyak jemaah yang belum memahami manasik haji, meskipun telah mengikuti manasik di KUA kecamatan dan Kemenag kabupaten/kota," katanya.
Permasalahan ini tidak boleh terjadi pada pelaksanaan haji yang akan datang. Sejumlah upaya akan dilakukan oleh Kemenag, seperti mengevaluasi terhadap pola bimbingan ibadah haji.
Baca Juga:Jokowi Bagikan 2700 NIB untuk para Pelaku UMKM di Papua
Pihaknya juga akan meningkatkan kualitas petugas pembimbing ibadah dan kuantitas bimbingan ibadah selama di Arab Saudi.
"Rekrutmen pembimbing ibadah dilakukan dengan memperbaiki persyaratan. Pembimbing ibadah harus sudah haji, berasal dari ASN berpengalaman atau tokoh, dan memperbanyak pembimbing ibadah perempuan," kata dia.
Hingga saat ini ada tiga orang jemaah haji yang masih dirawat di Arab Saudi. Sementara jumlah jemaah yang wafat saat dan setelah operasional haji seluruhnya berjumlah 90 orang yang terdiri atas 88 haji reguler dan dua haji khusus.
"Rincian tempat wafat sebagai berikut, Daker bandara sebanyak tujuh jemaah (orang), Daker Mekkah sebanyak 61 jamaah, Daker Madinah sebanyak 14 jamaah, dan Masyair sebanyak delapan jamaah," katanya.
Baca Juga:Setelah Uang, Giliran 2 Unit Kapal Milik Surya Darmadi Disita Kejaksaan