Sebut Harga Ideal Gambir Rp 45 Ribu Perkilogram, Gubernur Sumbar: Petani Tak Letih ke Ladang, Pedagang Tetap Untung

Harga ideal komoditas gambir di tingkat petani selayaknya sekitar Rp 45 ribu per kilogramnya.

Riki Chandra
Senin, 11 Juli 2022 | 22:01 WIB
Sebut Harga Ideal Gambir Rp 45 Ribu Perkilogram, Gubernur Sumbar: Petani Tak Letih ke Ladang, Pedagang Tetap Untung
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah saat meninjau daerah penghasil gambir di Nagari Galugua, Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Limapuluh Kota. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Harga ideal komoditas gambir di tingkat petani selayaknya sekitar Rp 45 ribu per kilogramnya. Dengan begitu, para petani gambir di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) tidak saja lelah mengolah tanaman yang termasuk primadona di wilayah Sumbar itu.

Hal itu dinyatakan Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, ketika meninjau salah satu daerah sentra gambir Sumbar di Nagari Galugua, Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Limapuluh Kota.

"Kita sudah berulangkali survei untuk menentukan harga yang cocok agar petani tidak hanya letih ke ladang saja. Namun pedagang juga tetap bisa untung, itu sekitar Rp 45 ribu/kilogram," kata Mahyeldi, Senin (11/7/2022).

Menurutnya, gambir merupakan salah satu produk unggulan Sumbar. Sayangnya, produksi gambir saat ini belum bisa mensejahterakan petani.
Salah satu persoalan adalah harga yang fluktuatif dan cenderung rendah sekitar 28-30 ribu per kilogram. Bahkan, untuk produk tertentu bisa lebih murah tergantung kandungan dari hasil pemeriksaan laboratorium.

Baca Juga:Pemprov Sumbar Siapkan Solusi Banjir yang Menerjang Galugua Tiap Tahun, Termasuk Perbaikan 2,1 Km Jalan Buruk

Ia menyebut dari hasil penelusuran tim, petani meramu produk gambir dengan campuran lain seperti pupuk. Hal itu menyebabkan kemurnian gambir menurun dan harga juga menurun.

"Ada informasi bahwa campuran pupuk itu atas permintaan dari pedagang penampung. Petani menuruti agar tidak ribet dalam pemasaran. Ini perlu dikaji kembali. Kalau benar, bisa dicarikan solusi," katanya.

Mahyeldi mengatakan persoalan gambir itu sudah terjadi sejak 2008. Sudah banyak pihak yang turun tangan mencoba mencarikan solusi, namun belum didapatkan formula terbaik untuk memperbaiki harga gambir.

"Kita tengah mengusahakan dalam satu tahun ke depan sudah ada pola atau formula agar harga gambir petani bisa Rp45 ribu/kilogram sehingga petani juga untung, ujarnya.

Salah seorang petani gambir di Jorong galugua, nagari galugua, Djamal mengatakan memang sebagian besar petani mencampur produknya dengan pupuk.

Baca Juga:Dua Ulama Besar Berdarah Minang Dimakamkan di Mekkah Arab Saudi

Hal itu dilakukan untuk mempercepat proses pemadatan. Dengan demikian waktu kerja dari memetik daun hingga menjemur bisa dilakukan dalam delapan hari.

"Selama ini tidak ada masalah dengan campuran itu," ujarnya.

Ia menilai harga Rp 45 ribu yang disebut gubernur tersebut memang sudah cukup tinggi untuk kondisi saat ini meskipun beberapa tahun sebelumnya harga tertinggi gambir bisa mencapai Rp100 ribu per kilogram.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak