Pemprov Sumbar Siapkan Solusi Banjir yang Menerjang Galugua Tiap Tahun, Termasuk Perbaikan 2,1 Km Jalan Buruk

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) menyiapkan solusi banjir yang setiap tahun selalu menerjang Nagari Galugua, Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Limapuluh Kota.

Riki Chandra
Senin, 11 Juli 2022 | 21:14 WIB
Pemprov Sumbar Siapkan Solusi Banjir yang Menerjang Galugua Tiap Tahun, Termasuk Perbaikan 2,1 Km Jalan Buruk
Gubernur Sumbar Mahyeldi (tengah) bersama Kepala Dinas PSDA Sumbar Fathol Bari (kiri), Bupati Limapuluh Kota (kanan), saat melihat peta untuk mengatasi banjir di Nagari Galugua. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) menyiapkan solusi banjir yang setiap tahun selalu menerjang Nagari Galugua, Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Limapuluh Kota. Selain itu, jalan buruk menuju wilayah pelosok itu juga bakal diperbaiki sepanjang 2,1 km.

Hal itu dinyatakan Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah saat meninjau Galugua, Senin (11/7/2022).

"Kita sudah tinjau lokasi banjir yang terjadi hampir setiap tahun di Galugua. Sudah ada pemetaan masalah dan perencanaan yang disiapkan sebagai solusi," katanya.

Solusi yang disiapkan itu diantaranya dengan mengubah aliran air sungai dan pemasangan beronjong di bibir sungai. Hal itu dipilih setelah melihat gambar pencitraan udara yang diambil Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Sumbar dan peninjauan langsung ke lokasi.

Baca Juga:Percepat Ekonomi Wilayah Perbatasan, Sumbar Upayakan Bangun Jalan Tembus Nagari Pelosok Menuju Riau

Solusi itu juga diharapkan bisa mengantisipasi erosi tebing sungai yang bisa membahayakan pemukiman dan puluhan hektar lahan pertanian masyarakat yang berada di dekat bibir sungai.

"Mudah-mudahan hal ini bisa mengatasi banjir menahun yang terjadi di Galugua," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas PSDA Sumbar, Fathol Bari mengatakan, banjir yang melanda Galugua menggenangi sarana dan prasarana di sekitar sungai seperti Puskesri, sekolah dan rumah masyarakat.

Genangannya itu durasinya biasanya tidak lama, hanya sekitar 3-4 jam lalu kembali surut. Namun, genangannya cukup tinggi bisa mencapai 4 meter dari dasar sungai.

"Dalam waktu dekat kita akan lakukan SID (Survey Investigation Desain). Di tengah aliran sungai juga ada pulau. Itu akan kita gali, dipinggirkan hingga aliran jadi lurus. Kita juga akan perkuat pinggiran sungai dengan beronjong," ujarnya.

Baca Juga:Jokowi Kurban Sapi Berat 884 Kg untuk Korban Gempa Pasaman, Mahyeldi Sebar 52 Ekor Sapi ASN dan BUMD ke Daerah Terpencil

Mantan Kadis PUPR Sumbar itu mengatakan, pihaknya akan mengupayakan anggaran di perubahan APBD 2022, kalau tidak memungkinkan di APBD 2023.

"Ini karena perencanaannya berkaitan dengan DPRD jadi kita usulkan dulu nanti dibahas bersama DPRD," katanya.

Menurutnya, panjang sungai yang akan ditangani secara tuntas adalah 600 meter, namun itu tergantung kepada ketersediaan dana.

"Yang kritis itu sepanjang 200-250 meter. Itu kita fokuskan dulu. Anggaran kasarnya sekitar Rp 5 miliaran", ujarnya.

Perbaikan Jalan Buruk

Selain itu, tahun 2022 ini, Pemprov Sumbar juga akan memperbaiki jalan buruk di Galugua sepanjang 2,1 Km dengan anggaran sekitar Rp 8 miliar.

"Kita mendapatkan pengaduan dari masyarakat terkait akses jalan yang buruk dan sulit dilewati di Galugua terutama saat musim hujan. Karena itu kita akan perbaiki secara bertahap," kata Gubernur Sumbar.

Menurut Mahyeldi, kondisi sebagian jalan sepanjang 8 kilometer dari batas Nagari Sialang menuju pusat nagari Galugua serta Jorong Tanjung Jajaran, memang sangat buruk.

Tahun ini Pemprov Sumbar menganggarkan untuk perbaikan dua titik ruas jalan. Titik pertama di batas Nagari Sialang dan Galugua, jalan itu akan diaspal sepanjang 1,3 kilometer dengan luas 6 meter.

Titik berikutnya menjelang pemukiman penduduk di Jorong Tanjung Jajaran, nagari Galugua. Akan dirabat beton sepanjang 800 meter dengan luas 6 meter.

"Total pembangunan tahun ini sepanjang 2,1 kilometer dari panjang jalan 8 kilometer," ujarnya.

Tahun 2023, juga direncanakan anggaran sebesar Rp15 miliar untuk melanjutkan perbaikan jalan tersebut sehingga akhirnya bisa tuntas.

"Akses jalan merupakan nadi utama perekonomian. Tanpa jalan yang memadai, sulit perekonomian sebuah daerah akan berkembang," ujarnya.

Selain itu, Mahyeldi juga meninjau perbatasan Jorong Tanjung Jajaran dengan Rokan Hulu, Riau yang dipisahkan sungai Batang Kampar.

"Kita menyeberang ke Riau untuk melihat perbandingan. Ternyata untuk akses jalan kita memang kalah. Ini akan kita benahi. Namun kita memiliki keunggulan yaitu dari segi pariwisata yang bisa menarik masyarakat Riau untuk datang," ujarnya.

Dalam jangka panjang, Pemprov Sumbar akan mengupayakan pembangunan jembatan melintasi sungai Batang Kampar sehingga akses masyarakat timbal balik akan semakin lancar dan perekonomian makin menggeliat.

Wali Nagari Galugua, Aidil Fitri mengatakan akses jalan yang buruk membuat harga barang di nagari itu melambung jauh lebih tinggi dari nagari tetangga Sialang.

"Harga semen saja sebagai contoh. Di Nagari Sialang sekitar Rp60 ribu, sampai di Galugua jadi Rp100 ribu, padahal jaraknya hanya 8 kilometer," ujarnya.

Ia sangat berharap pemerintah kabupaten dan provinsi bahu membahu memperbaiki akses jalan di daerah itu, kalau perlu tembus hingga ke Riau agar perekonomian masyarakat meningkat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini