SuaraSumbar.id - Rentenir masih menjadi persoalan besar di Indonesia. Ketika kondisi perekonomian masyarakat masih sulit, para rentenir bisa memanfaatkan hal tersebut untuk menjerat konsumen dengan memberi utangan tapi bunganya tinggi.
Tak hanya menjerat dengan bunga tinggi, rentenir juga suka mengerahkan preman-preman untuk menagih utang.
Alhasil, banyak warga yang terjerat rentenir tersebut naik pitam tatkala didatangi preman penagih utang. Hal itu seperti yang baru-baru ini terjadi.
Seorang emak-emak terekam video amatir membawa pisau saat mengejar penagih utang yang datang ke rumahnya.
Baca Juga:Viral! Siapa Nama Wapres RI? Anak-anak Ini Jawab: Partai Perindo
Seperti yang dilihat SuaraSumbar.id di akun Instagram @rina_senjaa1, Senin (13/6/2022), video diawali oleh seorang pria penagih utang datang ke rumah.
Penagih utang itu marah-marah kepada seorang pria di depan pintu rumah.
"Gak mau dibayar utangnya? Kata ibunya tadi gak mau bayar lagi," kata si debt collector.
Lelaki yang menghadapinya berusaha sabar. Dia meminta penagih utang itu untuk berbicara baik-baik.
"Sabar, dibicarakan saja baik-baik."
Baca Juga:Pegawai Minimarket Ini Mendadak Viral, Sikapnya Sangat Sopan saat Memergoki Pencuri
Namun, si penagih utang tetap menagih utang dan berbicara dengan nada tinggi.
"Sudah dua bulan ini gak dibayar. Aku sudah ngomong baik-baik dari awal," teriaknya.
Saat itulah, dari dalam rumah keluar ibu-ibu yang membawa pisau dapur memburu si penagih utang.
"Kamu, kubunuh kamu, kubunuh," kata ibu itu sembari mengejar si penagih utang.
Kontan saja debt collector itu lari terbirit-birit ke arah jalan raya.
Meski demikian, emak-emak itu tetap berlari mengejar penagih utang tersebut.
Di belakangnya, pria yang ada di depan rumahnya juga ikut memburu ibu itu untuk menahan emosinya.
Amarah ibu tersebut semakin memuncak, karena dari kejauhan, si penagih utang masih saja mengomel.
Seorang ibu lain yang merupakan tetangga mendekati si penagih utang.
Dia meminta si penagih utang itu tidak memvideokan kejadian itu, agar emak-emak tadi tak lagi emosi.
"Sudah mas, jangan divideokan. Saya minta tolong, biar reda dulu. Ini juga banyak anak-anak."
Tapi debt collector tersebut ngeyel dan terus memvideokan, sembari menggerutu.
Emak-emak yang membawa pisau tadi berteriak mengatakan, "Saya punya uang. Tapi kmu caranya begitu menagih."
Penagih utang itu malah menimpali, "Kalau punya uang, ya bayarlah."
Debt collector ditangkap polisi
Sebanyak tujuh orang penagih utang atau debt collector dari perusahaan pembiayaan ditangkap jajaran Polsek Cengkareng karena meresakan warga di daerah tersebut.
Polisi mengamankan tujuh penagih utang itu di kawasan Sumur Bor, Jalan Kamal Raya, dan Rawa Bengkel.
"Kita amankan empat penagih utang di kawasan Sumur Bor dan tiga lagi diamankan di kawasan Jalan Kamal Raya dan Rawa Bengkel," kata Kapolsek Cengkareng, Kompol Ardhie Demastyo saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (13/6/2022).
Tujuh debt collector itu ditangkap berdasarkan laporan warga setempat karena kerap menagih cicilan kendaraan motor secara intimidatif.
Tim dari Polsek Cengkareng langsung melakukan penelusuran dan menangkap mereka di lokasi usai mendapatkan laporan tersebut.
"Mereka akan kami bina dan pelaksanaan operasi ini akan dilakukan setiap hari," kata Ardhie.
Ardhie belum merinci detail waktu penangkapan ketujuh penagih utang tersebut, termasuk nama perusahaan pembiayaannya.
Ardhie memastikan, jika ada warga yang menjadi korban pencurian sepeda motor dengan modus pelaku menjadi penagih utang di wilayah Cengkareng, warga bisa langsung melapor ke Polsek.
Sebelumnya, kegiatan penangkapan penagih utang ini bermula dari maraknya kasus pencurian sepeda motor oleh penagih utang gadungan.
Modus mereka yakni berpura-pura menjadi penagih utang dan memberhentikan pengendara motor di pinggir jalan.
Mereka lalu berpura-pura menagih uang cicilan kepada pengendara hingga akhirnya mengambil sepeda motor dengan cara paksa.
Kontributor : Rizky Islam