Cium Tangan Buya Syafii Maarif Berkali-kali, Denny Siregar: Selamat Jalan Cinta, Selamat Jalan Bapak Bangsa

Pegiat media sosial, Denny Siregar pun merasakan kesedihan yang mendalam atas kepergian Buya Syafii.

Riki Chandra
Jum'at, 27 Mei 2022 | 16:41 WIB
Cium Tangan Buya Syafii Maarif Berkali-kali, Denny Siregar: Selamat Jalan Cinta, Selamat Jalan Bapak Bangsa
Momen ketika Denny Siregar mencium tangan Buya Syafii Maarif. [Dok.Facebook Denny Siregar]

SuaraSumbar.id - Kepergian Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii meninggalkan banyak cerita haru dan luar biasa. Semasa hidup, mantan Ketum PP Muhammadiyah dikenal sebagai cendekiawan Islam dan guru Bangsa yang sederhana.

Pegiat media sosial, Denny Siregar pun merasakan kesedihan yang mendalam atas kepergian Buya Syafii. Lewat akun Facebook @Denny Siregar, dia mengisahkan kenangannya dengan sang buya dengan ulasan yang cukup panjang.

Ungkapan kesedihan itu ditulis Denny Siregar dengan judul tulisan "Guru Kehidupan". Di sana, Denny mengisahkan dirinya mendapat pesan dan diminta menghadap kepada Buya Syafii.

"Bayangkan girangnya diriku? Orang yang kukagumi sejak dulu karena kesederhaannya, karena pemikirannya yang moderat, karena prinsipnya, memanggilku datang secara personal. Aku bergegas meluncur ke sebuah apartemen sederhana di Jakarta yang kabarnya disediakan oleh seorang simpatisan buya untuk ditinggali selama beliau ada disini," kata Denny, dikutip SuaraSumbar.id, Jumat (27/5/2022).

Baca Juga:Buya Syafii Maarif Meninggal, Presiden Jokowi: Beliau Hidup Dalam Kesederhanaan..

Bertemulah Denny dengan Buya Syafii. "Saya jarang mencium tangan seseorang, selain kepada orang yang kuhormati karena integritasnya. Kucium tangan buya berkali-kali dan dia berusaha keras menariknya. Ow, tidak. Tidak boleh, Buya. Tangan ini harus kucium sebagai ungkapan rasa cinta, karena kutemukan seorang ulama yang perilakunya mengikuti inti dari agama," katanya.

Denny Siregar. [Dok.Istimewa]
Denny Siregar. [Dok.Istimewa]

Dalam perbincangan itu, Denny mengaku membahas semua tentang Indonesia. Buya memintanya menjaga diri karena goncangan akan semakin keras.

"Angin tidak berhembus kuat untuk menggoncang dahan, tetapi justru untuk menguji akarnya" kata Buya mengutip perkataan Ali Bin abu Thalib. Ah, pesan yang dalam dari seorang tokoh nasional yang sering ditemui warganya di puskemas sedang menunggu antrian, di angkringan sambil ngopi sachetan, di pasar sedang belanja untuk makan," katanya.

"Bahkan ada video yang viral, dimana seseorang sedang bermobil dan di depannya ada Buya Syafii sedang bersepeda, orang bermobil ini bahkan tidak berani menyalipnya karena saking hormatnya. Luar biasaaa," lanjut Denny lagi.

Namun, pagi tadi, kata Denny, dia pun mendengar kabar bahwa ulama yang dikaguminya telah dipanggil Allah SWT. "Langsung lemas badan ini. Mutiara itu sudah tiada. Orang yang berbisik padaku, "Disaat kamu punya kekuatan, pakai itu untuk lindungi yang lemah". Guru bangsa itu sedang melanjutkan perjalanan kedua. Tuhan sayang padanya dan memanggilnya pulang," katanya.

"Ah, Buya. Gak tau harus kuucapkan apalagi. Aku seperti tahu bahwa engkau sebentar lagi pergi, tapi tetap saja aku tidak rela. Selamat jalan, cinta. Selamat jalan, bapak bangsa. Selamat jalan, panutan. Doakan kami di sini yang bisa menjadi bijak sepertimu saat itu. Selamat jalan, Buya Syafii Maarif. Izinkan aku selalu mengenangmu," tutupnya.

Baca Juga:Takziah Berikan Penghormatan Terakhir atas Wafatnya Buya Syafii, Jokowi Salati Jenazah di Masjid Gedhe

Seperti diketahui, kabar duka datang dari Muhammadiyah, mantan ketua umum PP Muhammadiyah, Buya Ahmad Syafii Maarif meninggal dunia di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Yogyakarta pada pukul 10.15 WIB, Jumat (27/5/2022) hari ini.

Informasi meninggalnya Buya Syafii Maarif ini disebarkan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.

"Muhammadiyah dan bangsa Indonesia berduka. Telah wafat Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif pada hari Jumat tgl 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping," kata Haedar Nashir.

Haedar mendoakan almarhum husnul khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dilapangkan kuburnya dan ditempatkan di jannatun na'im.

Semasa hidupnya, Buya Syafii meminta dimakamkan di Makam Husnul Khotimah di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak