Fakta-fakta Buku Pembelajaran SD Bernarasi Suku Minang Beragama Katolik yang Beredar di Media Sosial

Sebuah buku pembelajaran bernarasi orang Minang beragama Katolik beredar di media sosial. Buku kontroversial itu dikabarkan beredar di Kabupaten Sijunjung.

Riki Chandra
Sabtu, 05 Februari 2022 | 06:15 WIB
Fakta-fakta Buku Pembelajaran SD Bernarasi Suku Minang Beragama Katolik yang Beredar di Media Sosial
Buku bernarasi orang Minangkabau beragama Katolik beredar di media sosial. [Dok.Minangkabaunews.com]

SuaraSumbar.id - Sebuah buku pembelajaran bernarasi orang Minang beragama Katolik beredar di media sosial. Buku kontroversial itu dikabarkan beredar di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar).

Narasi dalam buku pembelajaran itu terdapat dalam tulisan yang berjudul "Ini Teman Aminah". Berikut cuplikan pendek narasi dalam buku tersebut.

Aminah murid kelas IV sekolah dasar. Teman-teman Aminah bernama Kristin, Ni Luh, Ucok dan Ujang. Mereka berasal dari suku bangsa berbeda. Ucok dari Batak, Ujang dari Sunda, Ni Luh dari Bali, Kristin dari Minangkabau dan Aminah sendiri dari Jawa.

Agama mereka pun berbeda-beda. Aminah dan Ujang beragama Islam, Ucok beragama Kristen, Ni Luh memeluk agama Hindu, sedangkan Kristin memeluk agama Katolik. Mereka selalu rukun dan tolong-menolong.

Baca Juga:Kadis Pendidikan Sijunjung Tak Tahu Buku Pembelajaran SD Bernarasi Suku Minang Beragama Katolik Beredar di Medsos

1. MUI Sumbar Bereaksi

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar, Gusrizal Gazahar mengomentari buku kontroversial tersebut. Dia meminta agar Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) segera bersikap.

“Patut diduga memiliki misi tertentu yaitu merubah mindset orang tentang Minangkabau, termasuk generasi muda Minangkabau sendiri. Dampaknya akan terasa di kemudian hari," kata Buya Gusrizal.

“Jika LKAAM tidak bergerak, maka MUI Sumbar yang akan mengingatkan. Kita siapkan surat setelah verifikasi persoalan itu, terkait dengan ada atau tidaknya buku tersebut beredar di Sumbar. Kalau ada, kita minta bupati/wako dan gubernur untuk menghentikannya dan juga meminta pihak penerbit merevisi serta meminta maaf kepada masyarakat Minang karena telah mencederai kehormatan mereka," tuturnya lagi.

2. LKAAM Sumbar Belum Tahu

Baca Juga:Heboh Buku Bernarasi Suku Minangkabau Beragama Katolik, LKAAM Sumbar: Orang Minang Pasti Islam

Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat (Sumbar), Fauzi Bahar, memastikan bahwa setiap orang Minang dipastikan berasal dari agama Islam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini