Badai Tropis Ana di Mozambik dan Malawi Tewaskan 12 Orang

Jumlah korban tewas akibat badai tropis ana di Mozambik dan Malawi, kini tercatat sebanyak 12 orang.

Riki Chandra
Kamis, 27 Januari 2022 | 08:15 WIB
Badai Tropis Ana di Mozambik dan Malawi Tewaskan 12 Orang
Penyintas antre makanan di sebuah kamp pengungsian korban Badai Siklon Idai di Beira, Mozambik, Selasa (26/3/2019). [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Jumlah korban tewas akibat badai tropis ana di Mozambik dan Malawi, kini tercatat sebanyak 12 orang.

Namun, para pejabat dan lembaga bantuan masih meninjau dampak total dari badai yang menyapu bagian selatan Afrika pada Senin itu.

Badan Nasional Mozambik untuk Penanganan dan Pengurangan Risiko Bencana mengatakan pada Selasa (25/1) bahwa delapan orang telah meninggal dunia, 54 luka-luka, dan 895 orang dievakuasi akibat bencana tersebut dalam 24 jam terakhir.

Lebih dari 20.000 orang di Mozambik telah terdampak oleh badai itu, dengan lebih dari 3.000 rumah yang rusak sebagian dan 600 rumah rusak sepenuhnya serta sejumlah pusat kesehatan dan belasan ruang-ruang belajar, menurut laporan institut tersebut.

Baca Juga:Korban Jiwa Badai Tropis Ana di Mozambik dan Malawi Menjadi 12 orang

Mereka juga mengatakan bahwa unit-unit drone dan kapal telah diturunkan dalam upaya penyelamatan.

Sementara itu di Malawi, yang terletak berdekatan dengan Mozambik, komisioner distrik Chikwawa mengonfirmasi tiga kematian tambahan, usai departemen kebencanaan melaporkan satu kematian di Mulanje pada Selasa.

Badai tropis telah menyebabkan hilangnya aliran listrik akibat banjir yang merusak fasilitas listrik di negara tersebut.

Mozambik, dan negara-negara di bagian selatan Afrika lainnya telah berkali-kali diterjang badai dan siklon besar dalam beberapa tahun terakhir, yang merusak infrastruktur dan membuat masyarakat dalam jumlah besar harus kehilangan rumahnya.

Para ahli mengatakan bahwa badai telah menjadi lebih kuat seiring dengan memanasnya temperatur air akibat perubahan iklim, kala level permukaan laut yang naik membuat pesisir dataran rendah menjadi daerah yang rentan.

Baca Juga:Ratusan Rumah Di Mozambik Hancur Diterjang Badai Ana, Dua Orang Tewas Dan Puluhan Orang Terluka

Naemi Heita, pelaksana tugas kepala delegasi klaster Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah di ibu kota Mozambik, Maputo, mengatakan pada Reuters bahwa air minum yang bersih, kelambu penahan nyamuk dan masker adalah beberapa dari sejumlah barang yang sangat dibutuhkan untuk mencegah munculnya wabah penyakit.

"Di luar respons darurat, kita harus memastikan bahwa kita membantu keluarga-keluarga yang perlu membangun kembali kehidupan mereka - lahan-lahan mereka tenggelam dan rumah-rumah mereka hancur. Kita harus membantu mereka untuk membangun kembali dengan aman," ujarnya. (Antara/Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini