12.641 Narapidana Beragama Kristen dan Katolik Dapat Remisi Natal 2021

Sebanyak 12.641 narapidana pemeluk agama Kristen dan Katolik penghuni berbagai lembaga permasyarakatan (Lapas) di Indonesia dapat Remisi Khusus (RK) Natal 2021.

Riki Chandra
Sabtu, 25 Desember 2021 | 13:15 WIB
12.641 Narapidana Beragama Kristen dan Katolik Dapat Remisi Natal 2021
Para warga binaan di Lapas Atambua, Kabupaten Belu, NTT, saat mengikuti acara pemberian remisi khusus Natal, Jumat ( 24/12/2021). [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Sebanyak 12.641 narapidana pemeluk agama Kristen dan Katolik penghuni berbagai lembaga permasyarakatan (Lapas) di Indonesia dapat Remisi Khusus (RK) Natal 2021 dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kementerian Hukum dan HAM, Sabtu (25/12/2021).

"Dari jumlah itu, 12.562 narapidana mendapatkan Remisi Khusus I atau pengurangan masa tahanan, sementara 79 narapidana lainnya mendapat RK II atau langsung bebas," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjenpas Kemenkumham Rika Aprianti.

“Pemberian remisi merupakan bentuk apresiasi yang diberikan negara bagi narapidana yang telah berusaha dan menunjukkan perubahan perilaku lebih baik,” katanya lagi.

Ia mengatakan, pemberian remisi itu dilakukan secara online melalui Sistem Database Permasyarakatan (SDP).

Baca Juga:493 Narapidana di Kalbar Dapat Remisi Natal 2021

Sejauh ini total ada 19.609 narapidana beragama Kristen dan Katolik yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Dari 12.562 narapidana yang menerima pengurangan masa tahanan, 2.296 di antaranya mendapatkan remisi selama 15 hari, 7.884 mendapatkan pengurangan 1 bulan atau 30 hari, 1.854 dapat pengurangan 1 bulan 15 hari, dan 528 lainnya dapat pengurangan 2 bulan.

Dari 79 narapidana yang langsung bebas, 28 di antaranya mendapatkan remisi 15 hari, 34 orang dapat pengurangan 1 bulan, 15 orang dapat remisi 1 bulan 15 hari, dan dua orang mendapatkan remisi 2 bulan.

Kabag Humas Ditjenpas lanjut menyampaikan penerima remisi terbanyak pada Natal 2021 ada di Sumatera Utara sebanyak 2.456 narapidana, diikuti oleh Nusa Tenggara Timur 1.756 narapidana, dan Papua 1.158 narapidana.

“Remisi Natal merupakan hak narapidana yang telah memenuhi syarat administratif dan substantif sesuai peraturan perundang-undangan. Namun, remisi bukan sekadar pengurangan masa pidana, diharapkan itu juga dapat meningkatkan keimanan dan motivasi narapidana untuk menjadi lebih baik,” terang Rika.

Baca Juga:Puluhan Napi di Sumsel Terima Remisi Hari Natal

Dalam siaran yang sama, Rika mewakili Ditjenpas memberi ucapan selamat kepada seluruh narapidana yang merayakan Natal dan mendapat remisi.

Bagi yang belum mendapat Remisi, Rika meminta mereka bersabar dan terus memperbaiki diri.

“Semoga dengan pemberian remisi ini warga binaan permasyarakatan (WBP) dapat meresapi momentum Natal dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena semua adalah kehendak-Nya. Remisi adalah nikmat yang diterima karena telah berupaya memperbaiki diri dan melayani Tuhan dengan baik,” sebut Rika.

Data Ditjenpas per 23 Desember 2021 menunjukkan warga binaan permasyarakatan di Indonesia mencapai 273.992 orang, yang terdiri atas 226.093 narapidana dan 47.899 tahanan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak