Jenderal TNI Gugur Ditembak, Polri Murka dan Janji Berantas KKB di Papua

Rusdi mengatakan, Polri-TNI dan instansi lainnya bekerja secara optimal untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan KKB di Tanah Papua.

Riki Chandra
Selasa, 27 April 2021 | 13:15 WIB
Jenderal TNI Gugur Ditembak, Polri Murka dan Janji Berantas KKB di Papua
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono.(Antara)

SuaraSumbar.id - Pasca gugurnya Kabinda Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha, Polri memastikan tidak akan memberikan ruang dan akan memberantas kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang melakukan aksi kekerasan, perusakan hingga penembakan di Papua.

Hal itu ditegaskan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono. Menurutnya, Polri terus melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap orang-orang yang dicurigai sebagai KKB di Papua.

"Aparat keamanan TNI-Polri terus bekerja secara optimal melakukan pengejaran, penangkapan terhadap KKB, yang pasti tidak ada tempat bagi KKB di tanah Papua," kata Rusdi seperit dikutip dari Antara, Selasa (27/4/2021)

Rusdi mengatakan, Polri-TNI dan instansi lainnya bekerja secara optimal untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan KKB di Tanah Papua.

Baca Juga:DPR Minta Pemerintah Jangan Setengah-setengah Berantas KKB di Papua

Menurutnya, keselamatan dan keamanan masyarakat menjadi perhatian utama aparat keamanan di Papua.

"Telah banyak korban beberapa hari belakang ini menjadi perhatian aparat keamanan di sana, sekali lagi aparat keamanan beserta yang lain bekerja optimal, KKB dapat ditangani secara optimal dan harus mempertanggungjawabkan perbuatanya," tegas Rusdi.

Saat ditanya apakah Polri akan menambah jumlah personel mengingat intensitas kekerasan yang dilakukan KKB semakin meningkat selama dua pekan terakhir. Menurut Rusdi, jumlah personel yang ada saat ini sudah mencukupi untuk memburu dan menindak tegas KKB.

"Karena di sana selain kegiatan-kegiatan maupun operasi yang dilakukan Polda Papua, Polri juga menggelar Operasi Nemangkawi, digelar gabungan yaitu personel TNI dan Polri. Sampai saat ini Polri belum menambah kekuatan di Papua," kata Rusdi.

Polri juga telah mengidentifikasi kelompok yang melakukan penembakan terhadap Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Papua Brigjen Putu IGP Danny Nugraha.

Baca Juga:Komisi Pertahanan DPR Dukung Berantas KKB dari Tanah Papua

"Sudah teridentifikasi kelompok yang main di wilayah Puncak, Papua, dari kelompok teridentifikasi, menunggu perkembangan saja, yang jelas aparat keamanan telah mengidentifikasi kelompok yang lakukan aksi kejahatan," kata Rusdi.

Polri tetap mengedepankan Operasi Nemangkawi dalam penegakan hukum untuk menumpas KKB.

Menurut Rusdi, Polri belum akan menerapkan operasi tempur untuk memberantas KKB seperti yang diusulkan pengamat intelijen, karena berbeda kebijakan.

"Operasi tempur itu kebijakan yang lain, yang jelas Polri menggelar Operasi Nemangkawi, operasi penegakan hukum. Kalau masalah seperti itu (operasi tempur-red) mungkin ada kebijakan lain. Kalau Polri melaksanakan Operasi Nemangkawi," ujar Rusdi.

Sebelumnya, Kasatgas Nemangkawi Brigjen Pol Roycke Harry Langie mengatakan Operasi Nemangkawi TNI-Polri sudah berlangsung sebanyak 5 kali, dan saat tahap I di tahun 2021, dengan menggelar pasukan sebanyak 1.186 orang. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini