SuaraSumbar.id - Air Zamzam merupakan air yang diburu umat Islam seluruh penjuru dunia. Sebab, air Zamzam hanya bisa didapatkan dari Kota Suci Mekah, Arab Saudi.
Dari catatan sejarah, sumber air tersebut sudah ada sejak zaman Nabi Ismail atau berusia sekitar 4000 tahun silam. Namun, hingga kini masih saja ada dan dimimun umat muslim.
Menyadur Egypt Today, Selasa (20/4/2021), seorang profesor geologi, Abbas Sharaqi mengungkap alasan secara ilmiah mengapa hingga kini air Zamzam masih terus keluar dari sumbernya.
Menurutnya, air di sumur Zamzam tidak habis karena waduk terhubung dengan air tanah terbarukan, sehingga tidak akan mengering kecuali dalam kondisi tertentu.
Baca Juga:Terungkap, Rahasia Air Zamzam Tak Pernah Habis Meski Berusia 4000 Tahun
Air Zamzam merupakan air yang dianggap membawa berkah bagi umat Islam. Air tersebut juga merupakan salah satu buah tangan wajib ketika seorang beribadah Haji atau Umrah.
Sumur Zamzam berasal dari zaman Nabi Ismail Ibn Ibrahim dan terletak di sebelah timur Ka'bah sekitar21 meter, di dekat halaman Masjidil Haram.
Sumur itu secara ajaib mengeluarkan air ketika putra Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, haus dan menangis di gurun bersama ibunya yakni Hajar.
Dokumen sejarah menunjukkan bahwa kedatangan Nabi Ismail ke Mekah pada tahun kelahirannya, sekitar tahun 1910 SM, merupakan tahun munculnya air Zamzam. Sesuai kalender Hijriah, sejak air Zamzam pertama kali muncul, kekinian sudah berusia kira-kira 4000 tahun.
Profesor geologi dan sumber daya air di Institut Penelitian Afrika tersebut mengatakan, air Zamzam merupakan salah satu sumber air yang dapat diperbaharui.
Baca Juga:Kebakaran Hanguskan 10 Barak Santri di Pesantren Serambi Mekkah
"Tidak adanya penipisan dalam geologi berarti bahwa itu adalah air yang dapat diperbarui. Air tanah dapat diperbarui, seperti di sumur Zamzam, atau tidak dapat diperbarui." jelas Profesor Abbas Sharaqi.
"Mesir memiliki Gurun Barat, reservoir Batu Pasir Nubian yang terletak di oasis. Namun, itu tidak dapat diperbarui. Itu tidak memperbaharui dirinya sendiri selama bertahun-tahun."
"Air Zamzam adalah air terbarukan. Sumber airnya berasal dari hujan di Mekkah. Mekah adalah daerah pegunungan dan salah satu lembahnya berisi lembah Ibrahim yang menampung sumur Zamzam di dataran rendah," kata Sharaqi.
Profesor menjelaskan, terdapat 14 meter endapan sungai yang disebabkan oleh air hujan di pegunungan yang jatuh ke dataran rendah dan berubah menjadi sedimen. Proses ini memakan waktu jutaan tahun untuk membuat sumur Zamzam sepanjang 14 meter.
Di bagian paling bawah terdapat bebatuan sehingga membuat kedalaman sumur Zamzam total 35 meter, sedimen 14 meter, dan batuan di dalam 21 meter.
"Air di sumur Zamzam digunakan sebagai air minum jemaah dan tidak dikenakan tarif seperti misalnya air untuk pertanian," jelas Profesor Abbas Sharaqi.
Profesor Abbas mengungkapkan bahwa Mesir memiliki sumur yang mirip dengan sumur Zamzam yang dapat menyimpan dan mengambil air, menjadikannya sumber air terbarukan.
"Sumur Zamzam telah digunakan selama 4.000 tahun, hal ini membuat kami berpikir bahwa jika tidak akan ada hujan di Arab Saudi, airnya akan habis. Namun mengingat kondisi iklim yang stabil dan tidak berubah, sumur bisa terus berjalan sebagaimana mestinya," katanya. (Suara.com)