SuaraSumbar.id - Mobilitas truk pengangkut material proyek abrasi pantai Padang yang didanai BNPB di kawasan Masjid Al Hakim berpotensi mengancam keselamatan warga, terutama para pengendara.
Kondisi tersebut juga disoroti Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo. Dia langsung memperingatkan pekerja proyek agar bekerja dengan baik dan tidak abai keselamatan masyarakat.
"Saya ingatkan," katanya lewat pesan WhatsApp kepada Klikpositif.com - jaringan Suara.com, Rabu (17/3/2021).
Doni juga berterima kasih sudah diberikan informasi atas pengerjaan proyek abrasi pantai yang sumber dananya dari Dana Siap Pakai (DSP) BNPB itu.
Baca Juga:Kasus Covid-19 Naik, Doni Monardo Minta Perketat Pos Lintas Batas di Kalbar
"Saya ingatkan, terima kasih," katanya.
Sementara itu, anggota DPRD Sumbar dari Partai Demokrat, Nofrizon mengatakan, pengerjaan proyek pembangunan memang wajib memperhatikan keselamatan masyarakat.
"Ini uang rakyat dan hasil pekerjaan untuk keselamatan rakyat juga perlu pengawasan dari siapa saja," katanya.
Menurutnya, Kepala BNPB Doni Monardo sudah mengingat dan mewanti-wanti Sestama BNPB Harmensyah untuk mengawal pengerjaan proyek tersebut.
"Waktu kami silaturahmi dengan beliau bilang (Doni Monardo), beliau mewanti-wanti Sestama agar mangawal proyek itu. Sebab, Aceh dan Palu sudah lepas dari patahan, sementara Mentawai belum. Artinya apa, proyek penanganan abrasi harus kuat dan sesuai perencanaan," ujarnya.
Baca Juga:Proyek Abrasi Pantai Dana BNPB di Padang Ancam Keselamatan Warga
Sebelumnya, mobilitas truk pengangkut material proyek abrasi pantai Padang yang didanai BNPB di kawasan Masjid Al Hakim berpotensi mengancam keselamatan warga, terutama para pengendara.
Pasalnya, material yang dibawa berupa batu-batu besar dengan truk bak terbuka tanpa penutup ombeng. Apalagi, truk tersebut melintas di jalan utama dan ramai pengendara.
Seperti di jalan utama Lapai menuju simpang Presiden, jalan Jhoni Anwar, jalan Juanda menuju pinggir Pantai Padang.
Salah seorang pengendara bernama Ronal (33) mengaku geram dengan truk tersebut. Menurutnya, hal itu bisa mengancam keselamatan. Sebab, truk terbuka dan membawa batu-batu besar.
"Ini berbahaya bagi keselamatan pengendara dan warga, kalau batunya jatuh bisa menimbulkan korban," katanya, dikutip dari Klikpositif.com - jaringan Suara.com, Rabu (17/3/2021).
Truk tersebut juga melintasi jalan-jalan pusat keramaian. Beberapa hari belakangan terpantau truk pengangkut batu besar ini melewati jalan Siteba dari arah Kuranji.
"Ini proyek kok abai sekali. Jangan sampai untuk kejar tayang keselamatan warga diabaikan," katanya.
Untuk diketahui, pengerjaan proyek tanggul laut (seawal) di Pantai Padang itu bersumber dari Dana Siap Pakai (DSP) BNPB. Proyek ini dijadwalkan selesai tanggal 21 Maret 2021.
Proyek abrasi Pantai Padang ini bernilai Rp 9,4 miliar. Sedangkan pelaksananya PT. Prada Karya Utama dengan Konsultan Pengawas CV. Ultimate Konsultan.
Penenangan abrasi Pantai Padang menjadi perhatian serius Kepala BNPB, Doni Monardo. Ada tiga paket penanganan abrasi di Padang dengan anggaran sebesar Rp 19 miliar.
Tiga titik itu adalah penganganan darurat abrasi Pantai Padang Padang kawasan Tugu Merpati Perdamaian, kawasan Masjid Al Hakim dan Pantai Pasir Jambak.
Tiga titik ini mendapatkan perhatian dari BNPB karena berkaitan langsung dengan rumah ibadah, objek wisata dan masyarakat.