SuaraSumbar.id - Mobilitas truk pengangkut material proyek abrasi pantai Padang yang didanai BNPB di kawasan Masjid Al Hakim berpotensi mengancam keselamatan warga, terutama para pengendara.
Pasalnya, material yang dibawa berupa batu-batu besar dengan truk bak terbuka tanpa penutup ombeng. Apalagi, truk tersebut melintas di jalan utama dan ramai pengendara.
Seperti di jalan utama Lapai menuju simpang Presiden, jalan Jhoni Anwar, jalan Juanda menuju pinggir Pantai Padang.
Salah seorang pengendara bernama Ronal (33) mengaku geram dengan truk tersebut. Menurutnya, hal itu bisa mengancam keselamatan. Sebab, truk terbuka dan membawa batu-batu besar.
"Ini berbahaya bagi keselamatan pengendara dan warga, kalau batunya jatuh bisa menimbulkan korban," katanya, dikutip dari Klikpositif.com - jaringan Suara.com, Rabu (17/3/2021).
Baca Juga:Tebalkan Iman, Anggota Polisi Agam Tadarusan Setiap Pagi di Masjid Polres
Truk tersebut juga melintasi jalan-jalan pusat keramaian. Beberapa hari belakangan terpantau truk pengangkut batu besar ini melewati jalan Siteba dari arah Kuranji.
"Ini proyek kok abai sekali. Jangan sampai untuk kejar tayang keselamatan warga diabaikan," katanya.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Paket Proyek, Suryadi berjanji akan mengintruksikan pelaksana proyek di kawasan Masjid Al Hakim di Pantai Padang untuk menggunakan truk bak tertutup.
Menurutnya, penanganan abrasi pantai di Masjid Al Hakim masih kekurangan batu sebanyak 20 truk lagi.
"Yang nakal yang punya quarry. Kasihan sama sopir truk, padahal truk tidak punya ombeng. Tapi isinya cuma 4 sampai 5 buah batu besar," katanya.
Baca Juga:Perwakilan BNPB: Tak Ada Kerugian Pengadaan Alat Tes Reagen Sansure
Beruntungnya, kata Suryadi, belum ada tragedi batu jatuh di jalanan. "Alhmdulillah belum ada tragedi batu jatuh di jalan," katanya.
Terpisah, Direktur PT Prada Karya Utama, Bakhril Sony menyebut akan memberitahu petugas lapangan untuk menutup bak truk tersebut saat mengangkut batu-batu besar.
"Saya kasih tahu orang lapangan agar di tutup bak truknya," katanya melalui pesan WhatsApp.
Untuk diketahui, pengerjaan proyek tanggul laut (seawal) di Pantai Padang itu bersumber dari Dana Siap Pakai (DSP) BNPB. Proyek ini dijadwalkan selesai tanggal 21 Maret 2021.
Proyek abrasi Pantai Padang ini bernilai Rp 9,4 miliar. Sedangkan pelaksananya PT. Prada Karya Utama dengan Konsultan Pengawas CV. Ultimate Konsultan.
Penenangan abrasi Pantai Padang menjadi perhatian serius Kepala BNPB, Doni Monardo. Ada tiga paket penanganan abrasi di Padang dengan anggaran sebesar Rp 19 miliar.
Tiga titik itu adalah penganganan darurat abrasi Pantai Padang Padang kawasan Tugu Merpati Perdamaian, kawasan Masjid Al Hakim dan Pantai Pasir Jambak.
Tiga titik ini mendapatkan perhatian dari BNPB karena berkaitan langsung dengan rumah ibadah, objek wisata dan masyarakat.