SuaraSumbar.id - Kasus kekerasan seksual terhadap anak di Kota Pariaman, Sumatera Barat, menunjukkan lonjakan yang mengkhawatirkan pada tahun 2024.
Data terbaru dari Rumah Perlindungan dan Pelayanan Sosial Anak (RPSA) Delima Pariaman mencatat adanya 41 kasus kekerasan seksual terhadap anak hingga akhir tahun ini, meningkat 85 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Ketua RPSA Delima Pariaman, Fatmiyeti Kahar, menyatakan keprihatinannya atas kondisi ini.
“Ini adalah situasi darurat. Kita tidak bisa tinggal diam melihat anak-anak menjadi korban kekerasan seksual. Pelakunya pun bukan hanya orang asing, tetapi juga orang-orang terdekat seperti keluarga dan teman,” ujar Fatmiyeti, Kamis (14/11/2024).
Baca Juga: Bejat! Oknum Pegawai SD di Mentawai Cium dan Gigit Siswi di Sekolah
Ia menambahkan bahwa mayoritas korban adalah anak di bawah usia 18 tahun yang mengalami trauma mendalam akibat kekerasan tersebut.
Faktor utama yang mempengaruhi peningkatan kasus ini, menurut Fatmiyeti, termasuk kurangnya pengawasan orang tua.
“Banyak anak menghabiskan waktu di depan layar gawai tanpa pengawasan yang memadai,” jelasnya.
Selain itu, kurangnya komunikasi antara anak dan orang tua sering kali membuat anak sulit mengungkapkan masalahnya.
Kesadaran masyarakat tentang tanda-tanda kekerasan seksual pada anak dan cara pencegahannya juga dinilai masih rendah.
Baca Juga: Pariaman Jadi Sentra Unggas Baru di Sumbar, Populasi Ayam Melejit!
Untuk menanggulangi masalah ini, Fatmiyeti mengusulkan peningkatan kesadaran melalui sosialisasi dan edukasi.
“Orang tua harus lebih proaktif dalam menjaga dan melindungi anak-anak mereka. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi mereka,” tambahnya.
Dengan lonjakan kasus ini, RPSA Delima Pariaman mendorong semua pihak untuk berperan aktif dalam melindungi anak-anak dan berharap upaya kolektif dapat menciptakan lingkungan yang aman bagi mereka.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Bicara tentang Bahaya Kekerasan Seksual, dr. Fikri Jelaskan Hal Ini
-
Gibran Sambut Usulan Mendikdasmen Buat Sekolah Khusus Korban Kekerasan Seksual: Ide yang Baik
-
Deepfake Pornografi: Penyalahgunaan Teknologi sebagai Alat Kekerasan Seksual
-
Pernikahan Bukan Solusi bagi Korban Pelecehan Seksual, Hanya Nambah Masalah
-
UU TPKS: Perlindungan Korban Kekerasan Seksual Makin Kuat di Era Jokowi
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
-
Teken Dealership Agreement Eksklusif, MAB Jadi Distributor Resmi Truk Yutong di Indonesia
-
Tol Balikpapan-Samarinda Sepi Peminat Meski Persingkat Waktu Menuju IKN, Apa Alasannya?
-
IKN Tak Berpenghuni? Akademisi Sindir Minta Jokowi yang Jadi "Penunggunya"
Terkini
-
Brimob Polda Sumbar Terjunkan Pasukan Jaga Kamtibmas Pilkada 2024
-
Dramatis! Harimau Sumatera Dehidrasi Terperangkap Jerat di Solok, Begini Kondisinya
-
Teror Warga, Harimau Sumatera Masuk Perangkap di Solok
-
Pengiriman Pupuk Bersubsidi Ilegal dari Sumbar Digagalkan Polres Mukomuko
-
Durasi Debat Pilgub Sumbar 2024 Dinilai Terlalu Panjang, Program Kerja Tidak Mendalam!