SuaraSumbar.id - Pemerintah akan memulai pembangunan 56 sabo dam di sekitar Gunung Marapi pada September 2024 sebagai upaya penanggulangan lahar dingin dan galodo.
Pembangunan ini menjadi prioritas setelah perintah langsung dari Presiden Joko Widodo, yang menekankan pentingnya mempercepat pembangunan infrastruktur pengendali lahar tersebut.
Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Tanah Datar, Jon Kennedi, menjelaskan bahwa sabo dam ini akan dibangun di beberapa lokasi strategis yang langsung berhulu ke Gunung Marapi.
“Tahap awal akan melibatkan pembangunan di tiga aliran sungai, dengan total keseluruhan 40 sabo dam akan dibangun di Kabupaten Tanah Datar,” ujar Jon.
Jon Kennedi menambahkan, "Pembangunan diawali di Batang Malana di Nagari Sungai Jambu, Kecamatan Pariangan dengan tiga sabo dam, serta di Batang Anai Nagari Singgalang, Kecamatan X Koto dan Silaing Bawah, Kecamatan Padang Panjang Barat dengan dua sabo dam."
Rencana ini mendapat dukungan penuh dari Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) V dan Balai Sabo Yogyakarta. “Tim Balai Sabo Yogyakarta sedang memfinalisasi perencanaan setelah pengukuran yang baru saja selesai 15 hari lalu," kata Jon.
Presiden Jokowi, dalam kunjungannya ke korban banjir lahar dingin Gunung Marapi bulan Mei lalu, menekankan bahwa hanya dua sabo dam yang telah ada dan pembangunan tambahan sangat diperlukan.
"Ada enam titik kritis yang harus segera dimulai tahun ini," kata Jokowi.
Sabo dam memiliki fungsi krusial dalam mengendalikan aliran sedimen dan debris dari erupsi gunung berapi. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menambahkan, “Sabo dam berperan dalam menahan pasir dan batu sementara airnya tetap bisa lewat, berbeda dengan bendungan yang menahan air."
Baca Juga: Awas! Gunung Marapi Erupsi Lagi, Kolom Abu Capai 500 Meter
Pembangunan sabo dam ini tidak hanya berfungsi untuk mengendalikan lahar, tapi juga erosi di hutan dan daerah pertanian serta mencegah longsor.
Material yang tertahan di sabo dam, seperti pasir dan batu, juga dapat menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat lokal.
Dengan pembangunan ini, pemerintah berharap bisa meminimalisasi risiko bencana banjir lahar yang dapat merugikan banyak pihak di hilir sungai dan menjaga kelestarian lingkungan di sekitar Gunung Marapi.
Kontributor : Rizky Islam
Berita Terkait
-
Awas! Gunung Marapi Erupsi Lagi, Kolom Abu Capai 500 Meter
-
Dentuman Keras! Gunung Marapi Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik 1 Kilometer
-
Waspada Erupsi! 11 Titik Peringatan Dini Dipasang di Gunung Marapi
-
BKSDA Belum Buka Pendakian ke Gunung Marapi di Sumbar, Ini Alasannya
-
Pantau Aktivitas Lahar Gunung Marapi di Sumbar, Pos Pengamatan Tambah 2 CCTV
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Kenapa Kasus Kanker Payudara Stadium Lanjut di Indonesia Masih Tinggi? Ini Penjelasan Dokter
-
Langsung Cuan Rp2,5 Juta! Cek 5 Link ShopeePay Jumat Berkah Ini
-
Siapa Timothy Anugerah Saputra? Mahasiswa Udayana Berprestasi, Akhiri Hidup dengan Tragis!
-
7 Fakta Viral Ibu-ibu Jatuh ke Septic Tank Sedalam 3 Meter, Disemprot Damkar hingga Bersih!
-
5 Fakta Viral PMI Dianiaya di Malaysia: Ditikam 17 Kali hingga Satu Mata Buta, Semua Pelaku WNI