Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 03 Juli 2024 | 08:10 WIB
Ilustrasi gunung meletus. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Marapi menambah dua kamera pengintai atau CCTV untuk memantau aktivitas lahar dari gunung yang terletak di Sumatera Barat (Sumbar).

"Ya benar, sampai saat ini Pos PGA sudah menambah CCTV untuk memantau aktivitas lahar dari Gunung Marapi," kata Petugas Pos PGA Gunung Marapi, Ahmad Rifandi, Selasa (2/7/2024).

Ahmad Rifandi mengatakan dua kamera pengintai aktivitas lahar tersebut dipasang di daerah Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam dan satu lagi di Batang Malano, Nagari (desa) Sungai Jambu, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar.

"Di sana kami juga memasang sensor hujan dan alat sensor yang berfungsi mendeteksi getaran," katanya.

Terkait penurunan status Gunung Marapi dari Level III (Siaga) menjadi Level II (Waspada), PGA mengingatkan masyarakat bahwa potensi letusan atau erupsi masih ada sehingga perlu kewaspadaan.

Ia menjelaskan dari segi suplai energi vulkanik memang terjadi penurunan aktivitas. Namun, potensi erupsi dan hembusan tetap ada, sebagai contoh erupsi yang terjadi pada Selasa dini hari pukul 01.33 WIB.

Gunung api setinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut kembali erupsi, namun tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,3 mm dan durasi sekitar 55 detik.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi terkait penurunan level Gunung Marapi, di antaranya masyarakat di sekitar gunung, pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan berkegiatan di dalam wilayah radius tiga kilometer dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).

Rekomendasi kedua yakni masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/bantaran/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar tetap mewaspadai potensi dan ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama saat musim hujan. (antara)

Load More