Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 09 Januari 2024 | 19:29 WIB
Perubahan citra Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 2 dalam Pemilihan Presiden Indonesia 2024, mendapat sorotan dari media internasional, termasuk The Guardian. [The Guardian]

SuaraSumbar.id - Perubahan citra Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 2 dalam Pemilihan Presiden Indonesia 2024, mendapat sorotan dari media internasional, termasuk The Guardian.

Media Inggris ini mengulas transisi Prabowo dari Komandan Jenderal Kopassus menjadi sosok yang lebih ramah dan akrab dengan masyarakat, sering dijuluki sebagai "kakek gemoy" karena gaya dan tarianya yang mengundang simpati.

Artikel The Guardian, yang ditulis oleh Rebecca Ratcliffe, menyoroti bagaimana kampanye Prabowo menarik perhatian, terutama di kalangan muda, melalui video tarian yang menjadi viral di TikTok.

Muncul juga tren di mana pendukungnya mengenakan hoodie dengan gambar kartun Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang tampak manis.

Baca Juga: Prabowo Ungkap Beda Persaingannya dengan Jokowi dan Anies: Dulu Tak Saling Menyakiti

Ratcliffe menganggap perubahan ini signifikan, mengingat latar belakang Prabowo yang kontroversial, termasuk dugaan keterlibatan dalam penculikan aktivis pro-demokrasi pada akhir 1990-an dan pelanggaran HAM di Papua serta Timor Timur.

Giring Ganesha, anggota Dewan Pembina PSI, mengatakan bahwa istilah "gemoy" membangkitkan rasa penasaran generasi muda dan mendorong mereka untuk lebih mengenal visi-misi Prabowo. Ia juga memuji tim Prabowo-Gibran karena berhasil menangkap tren tersebut.

Namun, citra positif Prabowo ini tidak luput dari kritik. Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Sohibul Iman, menyatakan bahwa istilah "gemoy" dan "santuy" tidak sehat bagi demokrasi Indonesia, menunjukkan keprihatinannya terhadap tren yang mengutamakan penampilan daripada substansi dalam politik.

Kontributor : Rizky Islam

Baca Juga: Balas Anies soal Kepemilikan Tanah, Prabowo: Dia Gak Ngerti Itu Milik Negara

Load More