Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 08 Januari 2024 | 16:41 WIB
Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut satu, Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kanan) saat Debat Capres Ketiga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraSumbar.id - Calon Presiden atau Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menceritakan bagaimana saat ingin di pernyataan penutup atau closing tiba-tiba alat penghitung waktu atau timer mati.

Matinya alat timer ini disampaikan Anies Baswedan saat live TikTik setelah pelaksanaan debat Pilpres berlangsung, Minggu (8/1/2023). Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun menceritakan bagaimana pelaksanaan debat yang diakuinya seru.

Dia mengungkapkan jika saat akan di detik-detik akhir pelaksanaan debat, juga terjadi adegan yang tidak dia sangka-sangka. Adegan yang dimaksud ialah matinya alat penghitung waktu yang kemudian mempengaruhi konsentrasinya saat menyampaikan pernyataan penutup.

Dikatakan Anies Baswedan memang ada kendala teknis dalam pelaksanaan debat terutama di bagian akhir.

Baca Juga: Ombudsman Sumbar: Investigasi Dugaan Maladministrasi Pendakian Marapi Segera Rampung!

"Timer di depan saya tetiba mati, timer terstop kontak. Timer saya mati di depan," ujarnya.

Capres yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar ini pun kemudian menceritakan kronologi alat penghitung suara tersebut mati.

"Saya sudah bicara beberapa waktu, kemudian alat di bagian depan mati," ujar Anies menjelaskan.

Kemudian, Anies pun menganggap jika apa yang terjadi sempat membuatnya binggung. Tak ingin lama kebingungan, Anies berusaha memperkirakan waktu penyampaian di akhir penampilan debatnya.

Meski demikian Anies memastikan jika apa yang sudah dilakukan di depan, ialah yang terbaik.

Baca Juga: BKSDA Sumbar Gunakan Teknologi Drone Thermal untuk Pantau Harimau Sumatra di Pasaman

"But, all is good, insya Allah," ujarnya menyakinkan diri.

Curahatan Anies ini pun kemudian ramai di media sosial yang menduga-duga jika apa yang terjadi bukan karena kesalahan teknis saja, namun lebih ke upaya sistematis.

Load More