Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Senin, 23 Oktober 2023 | 10:15 WIB
Penampakan kabut asap menyelimuti Muaro Kota Padang. [Dok.Antara/Fandi Yogari]

SuaraSumbar.id - Kabut asap menyeliputi Kota Padang dan sejumlah daerah lainnya di Sumatera Barat (Sumbar) sejak beberapa pekan terakhir. Kabut tersebut merupakan kiriman dari 4 provinsi tetangga.

Hal itu dinyatakan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Edi Hasymi.

"Kabut asap ini berasal dari Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, dan Riau," kata Edi Hasymi, dikutip dari Antara, Senin (23/10/2023).

Menurut Edi, ratusan titik api dari empat provinsi tetangga tersebut berimbas ke Sumbar, terutama di Kota Padang. Bahkan, pada Kamis (19/10/2023) kualitas udara di Ranah Minang memburuk atau berada pada kategori kuning (tidak sehat) dengan angka 104.

Baca Juga: Kualitas Udara Kota Padang Tidak Sehat, Warga Diminta Pakai Masker

Pada Kamis (19/10) sebagian besar daerah di pesisir timur Pulau Sumatera diantaranya Kota Dumai, Pekanbaru, Jambi, Kabupaten Siak, Tanjung Jabung Timur dan Bayuansin, masuk kategori tidak sehat. Bahkan, kata dia, kualitas udara di Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Hilir berada pada level sangat tidak sehat.

Akibat banyaknya titik api di sejumlah provinsi tetangga, lanjutnya, menyebabkan kabut asap kian tebal dan turut berimbas ke Kota Padang. Kondisi itu semakin diperburuk tidak turunnya hujan selama beberapa hari.

Namun, sambung dia, pada Sabtu (21/10) kualitas udara di Kota Padang mulai membaik karena turunnya hujan selama dua hari berturut-turut di sejumlah daerah, termasuk Padang.

"Pada Sabtu (21/10) ISPU melalui peralatan Air Quality Monitoring System (AQMS) tercatat di angka 87 dengan kategori sedang," ujar Edi.

Hingga Sabtu (21/10) pukul 23.00 WIB terpantau empat titik api dengan tingkat kepercayaan tinggi di wilayah Provinsi Sumatera Selatan. Pemerintah setempat mengimbau masyarakat tetap waspada dan melakukan pencegahan.

Baca Juga: Antisipasi Dampak Kabut Asap di Sumbar Perlu Penguatan Fasilitas Puskesmas

Pencegahan yang dapat dilakukan seperti menggunakan masker bedah atau masker berstandar N95/KN95/KF94 yang dapat menyaring partikel debu ukuran 2,5 mikrometer.

Kemudian untuk tidak memperparah kondisi kualitas udara, masyarakat setempat diimbau tidak melakukan pembakaran apapun, termasuk sampah. Hal itu ditujukan untuk mengembalikan kondisi udara seperti sebelum terjadinya kabut asap.

Load More