SuaraSumbar.id - Tiga orang anak mengalami demam tinggi hingga mengalami step. Mereka sakit saat dibawa oleh orang tuanya berunjuk rasa ke Kantor Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) sejak Senin (31/7) hingga Rabu (2/8/2023).
Salah seorang warga Pasaman Barat, peserta demo, Rizal (45) mengatakan, seorang anak diantaranya mengalami step hingga terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk menjalani perawatan intensif.
Selama tiga hari berunjuk rasa di Kota Padang, mereka beristirahat di Masjid Rayab Sumbar. "Informasi hingga pagi tadi, tiga anak kita mengalami demam tinggi. Satu anak yang masih balita di bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara karena step," kata Rizal.
"Alhamdulillah ketiga anak ini sudah kembali normal. Semoga kami diberi kesehatan oleh Allah dalam memperjuangkan masa anak cucu kami," katanya lagi.
Rizal mengaku tidak tahu jumlah pasti anak yang ikut berunjuk rasa yang dibawa oleh orang tuanya masing-masing. Namun memang banyak balita yang ikut.
"Saya sendiri memiliki 7 orang anak. 6 saya bawa ke Padang ikut berunjuk rasa," ungkapnya.
Selain itu, Rizal mengaku bahwa seluruh masyarakat yang datang hari ini memakai biaya masing-masing tanpa ada bantuan dari pihak manapun.
"Bahkan ada diantara kita yang berutang untuk biaya selama berada di Padang. Dan kami sepakat tidak akan pulang sebelum tuntutan dikabulkan," jelasnya.
Diketahui, hingga pukul 14.45 WIB, sekitar belasan warga memasuki gedung Pemprov Sumbar untuk melakukan mediasi dengan Gubernur.
Sesuai janjinya melalui akun Instagram pribadinya, Gubernur akan menemui masyarakat siang ini untuk mendengarkan aspirasi.
"Insyaallah saya akan menemui dan mendengarkan aspirasi masyarakat Air Bangis siang ini," tulisnya.
Diberitakan sebelumnya, unjuk rasa warga tersebut sudah memasuki hari ketiga. Selama di Padang, mereka menginap di Masjid Raya Sumbar.
Dalam aspirasinya, empat hal yang menjadi tuntutan mereka. Pertama cabut usulan gubernur tentang proyek strategis nasional kepada Menko Kemaritiman dan Investasi
Kedua, bebaskan lahan masyarakat Air Bangis dari kawasan hutan produksi. Ketiga bebaskan masyarakat dari Koperasi KSU ABS HTR Sekunder. Keempat bebaskan masyarakat menjual hasil sawitnya kemanapun.
Kontributor : B Rahmat
Berita Terkait
-
Demo Hari Ketiga, Ratusan Warga Air Bangis Pasaman Barat Desak Bertemu Mahyeldi: Mana Hati Nurani Gubernur Sumbar!
-
Demonstrasi Hari Kedua Warga Pasaman Barat di Kantor Gubernur Sumbar, Seorang Balita Dievakuasi
-
BREAKING NEWS: Ratusan Warga Pasaman Barat Gereduk Kantor Gubernur Sumbar, Tuntut Selesaikan Konflik Tanah
-
Gelar Pasar Murah 4 Hari di Halaman Kantor Gubernur Sumbar, Mahyeldi: Semoga Kebutuhan Sembako Masyarakat Terpenuhi
-
Warga Pasaman Barat Hilang di Sungai, Diduga Diterkam Buaya
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Danantara Tunjuk Bupati Gagal jadi Komisaris Utama Perusahaan BUMN
-
Emas Antam Naik Tipis, Hari Ini Dibanderol Rp 1.897.000 per Gram
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
Terkini
-
QLola by BRI Jadi Bagian dari Transformasi Strategis Menuju Model Universal Banking
-
Jadwal Samsat Keliling dan SIM Keliling Kota Padang Hari Ini, Nggak Perlu Repot ke Kantor!
-
Klasemen Sementara BRI Super League 2025-2026, Semen Padang FC Peringkat 11
-
Bonggol Rafflesia Arnoldi Ditemukan di Solok, Bakal Mekar dalam Waktu Dekat!
-
2 Warga Pasaman Hanyut di Sungai, 1 Tewas dan 1 Lagi Masih Dicari