Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Rabu, 02 Agustus 2023 | 14:56 WIB
Ratusan warga Pasaman Barat padati Jalan Sudirman, depan Kantor Pemprov Sumbar. [Suara.com/B Rahmat]

SuaraSumbar.id - Ratusan masyarakat Jorong Pigogha, Nagari Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat, kembali menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (2/8/2023).

Aksi tersebut merupakan hari ketiga mereka berdemo sejak Senin (31/7/2023). Mereka tidur di Masjid Raya Sumbar dan kembali berdemo siang hari demi menanti kedatangan Gubernur Sumbar Mahyeldi.

Teriakan masyarakat terus bergema meminta agar gubernur bisa menemui dan mendengar langsung cerita mereka.

"Innalilahi Wainnailaihi Raji'un. Telah berpulang ke Rahmatullah hati nurani bapak gubernur," teriak salah satu orator.

Baca Juga: 4 Orang Tewas Tenggelam Saat Berwisata di Lubuak Cempong Pasaman Barat

Teriakan itu disampaikan karena kekecewaan mereka karena sudah tiga hari berunjuk rasa, namun belum ada respon gubernur.

"Gubernur tuli, Gubernur cuek, Gubernur jahat," teriak orator lainnya.

Ratusan warga kembali merapat ke Pemprov Sumbar bertolak dari Masjid Raya Sumbar. Memasuki hari ketiga unjuk rasa, berharap pemerintah bisa mengatasi konflik agraria di daerahnya.

Namun Gubernur Sumbar, Mahyeldi bakal menemui warga ke lapangan siang ini. Hal itu disampaikannya melalui histori yang di posting di Instagram pribadinya.

"Insyaallah saya akan menemui dan mendengarkan aspirasi masyarakat Air Bangis siang ini," tulisnya.

Baca Juga: Gelar Pasar Murah 4 Hari di Halaman Kantor Gubernur Sumbar, Mahyeldi: Semoga Kebutuhan Sembako Masyarakat Terpenuhi

Diketahui, unjuk rasa warga tersebut sudah memasuki hari ketiga. Selama di Padang, mereka menginap di Masjid Raya Sumbar.

Dalam aspirasinya, empat hal yang menjadi tuntutan mereka. Pertama cabut usulan gubernur tentang proyek strategis nasional kepada Menko Kemaritiman dan Investasi

Kedua, bebaskan lahan masyarakat Air Bangis dari kawasan hutan produksi. Ketiga bebaskan masyarakat dari Koperasi KSU ABS HTR Sekunder. Keempat bebaskan masyarakat menjual hasil sawitnya kemanapun.

Kontributor : B Rahmat

Load More