SuaraSumbar.id - Korban pelecehan seksual oknum dosen di Universitas Andalas (Unand) mencapai 8 orang. Semula hanya satu orang saja yang viral di media sosial (medsos).
“Korbannya sekitar 8 orang, tapi yang kami dampingi 5 orang mahasiswi saja. Korban yang viral ini belum bertemu dengan kami,” kata Direktur WCC Nurani Perempuan, Rahmi Meri Yanti, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Kamis (22/12/2022).
Menurut Meri, modusnya hampir sama semua. Pelaku mengancam tidak akan meluluskan mata kuliah yang diampunya jika korban menolak.
Bahkan, kata Meri, sudah sejak awal tahun korban melapor ke Nurani Perempuan. "Bahkan ada mahasiswi yang menjadi korban perkosaan dan mengalami trauma yang sangat mendalam," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan Women Crisis Center (WCC) Nurani Perempuan mencatat ada 11 kasus kekerasan seksual terjadi di kampus sepanjang 2022. Kasus tersebut terbilang meningkat dibanding tahun sebelumnya yakni 6 kasus di 2021.
"11 kasus ini yang melapor pada Nurani Perempuan. Kasus yang diberitakan sudah diproses oleh PPKS, nurani perempuan sudah ikut beberapa kali pembicaraan dengan rektor. Kami minta jangan kuliah korban jadi terancam akibat ia berani melapor," ungkap Direktur Nurani Perempuan Rahmi Meri Yenti saat dihubungi Covesia.com, Rabu (21/12/2022)
Lebih lanjut Meri mengatakan kasus kekerasan seksual di kampus tidak hanya terjadi di Unand tapi juga beberapa universitas negeri lainnya. Maka dari itu pihak kampus harus membentuk tim KPPS seperti yang dilakukan oleh Unand, agar korban bisa melapor.
"Kampus juga hendaknya memasang spanduk dan standing banner terkait laporkan kekerasan seksual dan disebar di banyak tempat, di jurusan di fakultas dan tempat-tempat strategis yang bisa dilihat oleh pelaku sehingga ada unsur takut melakukan kekerasan seksual," jelas Meri.
Baca Juga: Nurani Perempuan Desak Kampus UIN IB Padang Usut Dugaan Pelecehan Seksual Oknum Dosen ke Mahasiswi
Berita Terkait
-
PN Padang Vonis Bebas Terdakwa Pencabulan Anak, Nurani Perempuan dan LBH Padang Marah: Sejarah Buruk Peradilan di Sumbar
-
Heboh Video Tawuran di Bypass Ketaping Menuju Kampus Unand, Netizen Desak Polresta Padang Turun Tangan
-
Resmi! UMT Pecat Oknum Pegawai Lecehkan Mahasiswi
-
Dugaan Pelecehan Seksual Mahasiswi, Rektor UMT Klaim Pelaku Bukan Dosen dan Terjadi di Luar Kampus
-
Kasus Kekerasan Seksual Anak Tinggi, Nurani Perempuan Sebut Pemko Padang Abai Perhatian
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Harimau Sumatera Makin Mengganas di Agam, Ternak Warga Dimangsa dalam Kandang!
-
Apa Bahaya Rahim Copot? Dokter Sebut Perempuan Tak Lagi Bisa Punya Anak
-
CEK FAKTA: Purbaya Minta Gaji TNI Naik dan Turunkan Gaji Polisi, Benarkah?
-
14 Cara Ajukan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan 2025, Bisa Akses Mirip Pinjol Lewat JMO!
-
BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS untuk Perkuat Struktur Keuangan