SuaraSumbar.id - Seorang balita perempuan bernama Adzkiya Amirah mengidap penyakit kelainan jantung. Akibatnya, balita berusia 2 tahun asal Sumatera Barat (Sumbar) itu terpaksa menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta Pusat.
Adzkiya Amirah dirujuk untuk dioperasi dan mendapatkan perawatan serius. Saat ini, anak yang berasal dari Kabupaten Pesisir Selatan itu membuntuhkan biaya pengobatan yang tidak sedikit.
Ayahnya, Yuhendri (35) mengatakan, anak perempuannya terpaksa harus dirujuk karena rumah sakit di Sumbar tidak memiliki alat medis khusus untuk menangani penyakit kelainan jantung yang diderita putrinya Adzkiya.
"Dirujuk dari RS M Jamil Padang ke RS Jantung di Jakarta Pusat, karena untuk penanganan dan operasi penyakit Adzkiya hanya bisa dilakukan di RS Jantung Jakarta Pusat," katanya, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Rabu (23/3/2022).
Adzkiya didiagnosa dokter menderita TGA (Transposition of the Great Arteries). Dimana, katup pembuluh darah yang menghubungkan jantung dan paru-paru serta katup pembuluh aorta, berganti posisi dengan pembuluh arteri.
Kondisi ini menyebabkan darah yang seharusnya dipompa menuju ke paru-paru, justru dipompa ke seluruh tubuh melalui pembuluh aorta. Akibatnya, jantung berfungsi secara tidak normal.
Kemudian, VSD (Defek Septum Ventrikel atau Ventricular Septal Defect) merupakan salah satu penyakit kelainan jantung yang ditandai dengan adanya celah atau lubang di antara kedua bilik jantung.
Ia menceritakan, putrinya Adzkiya dirujuk ke RS Jantung Jakarta pada awal bulan Februari 2022 lalu. Kini, dia bersama sang istri Risnoviya sudah dua bulan berada di Jakarta, untuk mendampingi sang putri yang kini tengah dirawat.
"Saya dan istri sudah dua bulan di Jakarta sejak dirujuk pada Februari lalu. Sekarang anak kami masih dirawat dan tanggal 28 Maret besok akan dilakukan operasi," kata Yuhendri.
Baca Juga: Siap-siap, Penjual Minyak Goreng Curah di Atas HET di Padang Bakal Ditindak Tegas
Jauh dari kampung halaman dan sudah dua bulan berada di Jakarta demi kesembuhan sang buah hati. Sehari-harinya di kampung, Yuhendri bekerja sebagai tukang becak.
"Saya akui, sekarang kami memang sangat kesulitan soal biaya selama di sini. Tapi mau bagaimana lagi, sebagai orang tua sepahit apapun kondisinya terpaksa harus kami lalui," ungkapnya.
Meski Adzkiya telah memiliki kartu BPJS kesehatan, namun tetap ada beberapa biaya besar yang mesti dikeluarkan selama perawatan Adzkiya. Sebab, ada beberapa obat-obatan yang tidak masuk dalam tanggungan BPJS.
"Untuk obat tidak semua masuk dalam tanggungan BPJS, ada obat yang harus dibeli di luar, susunya juga, peralatan bayi dan kebutuhan lainnya. Ditambah biaya makan, transportasi saya dan istri," ujarnya.
Untuk memenuhi kebutuhan pengobatan dan biayanya selama di Jakarta, lanjutnya, ia hanya bergantung dari sumber dana dari para dermawan yang berbaik hati yang sudah membantu meringankan beban dirinya.
"Alhamdulillah, beberapa orang para dermawan sudah ada yang membantu mulai dari tempat tinggal seperti rumah singgah, dari sebelumnya kami ngekos dengan biaya Rp150 ribu per hari, begitupun uang, makanan, dukungan dan doa untuk kesembuhan anak kami," ucap Yuhendri.
Tag
Berita Terkait
-
Dugaan Korupsi Dana Hibah KONI Padang, Mantan Ketua KONI Sumbar Diperiksa Kejari
-
Jika Terjadi Gempa Megathrust di Selatan Jawa Barat, Tasikmalaya Berpotensi Disapu Tsunami Tertinggi
-
Penemuan Mayat Tinggal Kerangka Gegerkan Warga Bukittinggi, Kepala Terlepas dari Badan
-
Buruh Tani di Pesisir Selatan Cabuli Bocah Perempuan Usia 5 Tahun, Korban Teman Anak Pelaku
-
Minyak Goreng Curah Langka di Pesisir Selatan, Harganya Capai Rp 18 Ribu Per Kilogram
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Harimau Sumatera Makin Mengganas di Agam, Ternak Warga Dimangsa dalam Kandang!
-
Apa Bahaya Rahim Copot? Dokter Sebut Perempuan Tak Lagi Bisa Punya Anak
-
CEK FAKTA: Purbaya Minta Gaji TNI Naik dan Turunkan Gaji Polisi, Benarkah?
-
14 Cara Ajukan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan 2025, Bisa Akses Mirip Pinjol Lewat JMO!
-
BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS untuk Perkuat Struktur Keuangan