SuaraSumbar.id - Orang dekat Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, dituding menguasai banyak proyek di Sumbar. Hal itu dinyatakan anggota Fraksi Demokrat DPRD Sumbar, Nofrizon, saat Rapat Paripurna DPRD SUmbar pada Senin (27/12/2021).
Nofrizon mengemukakan sejumlah contoh proyek fisik yang dikerjakan oleh orang dekat gubernur. Seperti di SMKN 1 Bukittinggi, SMKN 1 Baso, kemudian pengadaan mesin jahit, pengadaan sapi dan masih banyak lainnya.
"Saya berharap ada pansus. Proyek pembangunan dikuasai orang dekat Gubernur Sumbar dan berpotensi membuat masalah dalam program pembangunan daerah," katanya, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Selasa (28/12/2021).
Menurut Nofrizon, selama tiga periode dirinya menjadi anggota dewan, hal semacam ini baru kali ini terjadi. Dimana, proyek-proyek di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dikuasai oleh orang-orang ring 1 gubernur.
Nofrizon mengetahui berawal dari banyaknya proyek yang dikerjakan itu tidak selesai. Ada yang kena denda, ada kontraknya belum selesai, dan ada juga yang diblacklist. Bahkan, ada juga proyek yang tidak sesuai dengan yang diarahkan.
"Ini perlu kita curigai dan tindaklanjuti," tambahnya.
Nofrizon mengatakan, jika tidak ditindaklanjuti, OPD akan menjadi target diintervensi dan hal itu akan merugikan masyarakat."Bisa rusak Sumbar jadinya," imbuhnya.
"Keberhasilan gubernur adalah keberhasilan DPRD, bahkan sebaliknya, kita bukan kelompok dan golongan. Kita sudah dipilih masyarakat untuk menyampaikan suara mereka," ujarnya.
Ia juga meminta Gubernur Sumbar Mahyeldi turun tangan agar kejadian tersebut tidak merugikan masyarakat Sumbar karena bisa menghambat pembangunan.
Baca Juga: Sumbar Usul 500 Hektare Hutan untuk Program Perhutanan Sosial
Sebab orang yang mengaku ring satu atau dekat dengan gubernur adalah orang yang berada di luar pemerintahan, namun sudah berani mengintervensi OPD.
Jika ini berlanjut, katanya, tidak menutup kemungkinan akan semakin banyak temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "Kita minta BPK lebih detail dan jeli mana surat teguran dan putus Kontrak," ujarnya.
Hal yang disampaikan Nofrizon juga sudah dibenarkan Wakil Ketua DPRD Sumbar Irsyad Safar. "Memang ada, itu kan bisa dievaluasi," sebutnya.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan pihaknya siap menerima laporan dari berbagai pihak jika ada persoalan yang tidak beres di lingkungan OPD.
"Silakan laporkan. Nanti kan bisa kita evaluasi," ungkapnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Semen Padang FC Akhirnya Menang Usai Berkali-kali Kalah Beruntun, Kalahkan Persijap 2-1
-
900 Ijazah Tertahan di Bukittinggi, Ombudsman Sumbar Desak Sekolah Umumkan Pengambilan Gratis!
-
Bupati Limapuluh Kota Kaget Harga Ekstrak Gambir di India Melonjak: Harga dari Petani Sumbar Murah!
-
Galaxy Z Flip7 dan Gemini AI, Solusi Praktis Naikan Level Bisnismu
-
Harimau Sumatera Makin Mengganas di Agam, Ternak Warga Dimangsa dalam Kandang!