Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Kamis, 25 November 2021 | 10:15 WIB
Wali Kota Padang, Hendri Septa usai rapat internal bersama OPD terkait PPKM darurat. [Suara.com/ B. Rahmat]

SuaraSumbar.id - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), membentuk program "Early Warning". Hal ini dilakukan Pemkot Padang untuk mencegah dan mendeteksi secara dini perilaku penyimpangan dan kejahatan kekerasan seksual terhadap anak.

"Kami berusaha menekan terjadinya kasus kekerasan pada anak melalui berbagai kegiatan. Seperti membuat program 'early warning' deteksi pelaku seksual skala mikro," kata Kepala Dinas DP3AP2KB, Editiawarman, dikutip dari Covesia.com - jaringan Suara.com, Rabu (24/11/2021).

Menurutnya, pihaknya telah membentuk satu orang per kelurahan dan 99 orang relawan KB untuk menjadi "mata-mata" di tengah masyarakat.

"Ke depan akan kita tingkatkan lagi upaya untuk mencegah terjadinya kasus seperti ini," katanya.

Baca Juga: Minta Pelaku Dihukum Berat, Wali Kota Padang Kawal Kasus 2 Bocah yang Dicabuli Keluarga

"Upaya ini tidak hanya Pemkot Padang dan kepolisian saja, kita juga butuh dukungan ninik mamak, alim ulama, bundo kandung, tokoh masyarakat, keluarga dan pihak-pihak terkait lainnya," sebutnya lagi.

Sementara itu, Wali Kota Padang Hendri Septa mengaku geram terhadap kasus kekerasan seksual pada anak yang marak terjadi belakangan ini di Kota Padang.

Hendri Septa pun berjanji akan mengawal kasus terkait sampai tuntas. Dia juga berharap para pelaku dapat dihukum seberat-beratnya.

"Persoalan ini harus menjadi perhatian khusus semua pihak untuk mengantisipasi agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali," ujarnya.

Baca Juga: Coreng Marwah Minangkabau, DPRD Sumbar Bakal Bahas Maraknya Kasus Pelecehan Seksual

Load More