SuaraSumbar.id - Seorang anggota DPRD Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), mengamuk hingga terlibat adu mulut dengan pengawas proyek drainase. Hal itu terjadi saat anggota DPRD Kota Bukittinggi Ibra Yasser melakukan inspeksi mendadak atau sidak ke lokasi pekerjaan bernilai Rp 12,9 miliar itu.
Anggota Komisi III DPRD Kota Bukittinggi itu sidak lantaran intruksinya terhadap pelaksana proyek tidak diindahkan. Sampai di sana, Ibra bahkan terlibat cekcok dengan pengawas proyek yang ada di lapangan.
"Kalau saya yang jadi pengawas, sudah saya berhentikan pekerjaan ini, masukan yang kami berikan sudah lebih sepuluh hari tidak juga dikerjakan," tegasnya, Senin (22/11/2021).
Ibra mengaku kecewa dengan penyelenggaraan proyek drainase yang membelah jalan dari Simpang Kangkuang hingga Pasar Banto itu.
Baca Juga: Gadis Korban Perdagangan Seks di Bukittinggi Ngaku Dijual Rp 1,2 Juta Sekali Kencan
"Sangat kecewa, termasuk tidak adanya pihak kontraktor ketika Sidak kami lakukan, pekerjaan yang tidak maksimal ini menganiaya masyarakat dan pedagang, pengawas juga harus aktif memberikan instruksi terkait hal ini " kata dia.
Ia menyebut pihak pemborong hanya mencari keuntungan dari penyelenggaraan proyek dengan mengabaikan kepentingan warga dan pedagang yang beraktifitas di sepanjang jalan lokasi proyek.
Ia meminta kepada pemborong untuk bekerja lebih bertanggung jawab dan disesuaikan dengan target yang telah disepakati.
"Salah satu contohnya, 14 box masuk yang belum juga dibongkar, jalanan harus dibersihkan, kosongkan sisa material, bekerjalah sesuai spek yang benar," kata dia.
Pengawas proyek drainase yang berada di lokasi, Guntur mengatakan, hari ini merupakan minggu ke-13 pekerjaan yang hanya menyisakan waktu enam minggu saja.
Baca Juga: Waspada! Predator Seks Anak Marak di Padang, 8 Pelaku Diciduk dalam Sebulan
"Sesuai target atau tidaknya itu tergantung kontraktor, kami hanya mengawasi dan telah memberikan intruksi terkait pekerjaan seperti Keamanan, APD dan P3K," kata Guntur.
Ia juga menyayangkan dengan diabaikannya beberapa intruksi yang telah disampaikan kepada kontraktor.
"Seperti 25 orang pekerja Mainhole sebanyak 69 titik, seharusnya dikerjakan oleh 40 orang, kami juga tidak bisa begitu saja menghentikan karena harus melalui pihak PUPR," katanya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Geger, Karyawan Jasa Pelaminan di Padang Tewas Gantung Diri
-
Duel Gara-gara Musik Organ Tunggal, Seorang Pria di Padang Tewas Ditikam
-
Polres Bukittinggi Bongkar Kasus Perdagangan Anak di Bawah Umur, Pelakunya Mahasiswa
-
Diduga Cabuli Bocah, Pria Ini Ditangkap Polisi
-
Gratis, KAI Sumbar Sediakan Gerbong Khusus Parkir Sepeda
Tag
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
- Beathor Suryadi Dipecat usai Bongkar Ijazah Jokowi? Rocky Gerung: Dia Gak Ada Takutnya!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Memori 256 GB Harga di Bawah 2 Juta, Terbaik Juli 2025
-
Timnas Putri Indonesia Gagal, Media Asing: PSSI Cuma Pakai Strategi Instan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
Terkini
-
Kapan 3 Sekolah Rakyat di Sumbar Beroperasi? Ini Penjelasan Dinas Sosial
-
7 Link DANA Kaget Asli Terbaru, Klaim Saldo Gratismu Sekarang Juga!
-
Irsyad Maulana Pulang ke Semen Padang FC, Kabau Sirah Juga Gaet Bek Portugal Jelang Liga 1 2025/2026
-
Menpora Dito Ariotedjo Dorong Pencak Silat Jadi Daya Tarik Pariwisata Sumbar, Ini Alasannya
-
Waspada Tautan Saldo Gratis Palsu, Ini Daftar 5 Link DANA Kaget Asli 3 Juli 2025!