Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Minggu, 24 Oktober 2021 | 10:55 WIB
Pengunjung di Pantai Padang, Sumatera Barat, terpantau ramai saat liburan panjang, Kamis (29/10/2020). [Antara/Mutiara Ramadhani]
Oknum mengaku tukang parkir yang diduga memalak pengunjung di Pantai Padang. [Dok.Istimewa]

Seorang petugas parkir yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pria tersebut memang sering bersiliweran di kawasan pantai Padang dan meminta uang pada penggunjung.

"Dia itu warga Purus 3, sering tawuran juga, bikin resah disini," katanya.

Sementara itu, salah satu saksi mata Armen (55 tahun) mengaku sangat terganggu dengan keberadaan tukang palak di Pantai Padang. Sebab, tidak hanya mengalami hal yang sama, ia juga sering melihat pengunjung dipalak oleh preman di kawasan pantai.

"Ini sangat merusak citra objek wisata pantai, orang-orang seperti ini harus diberi efek jera, jangan hanya ditangkap, dibina, gak akan mempan, bahkan setelah ke luar dari penjara mereka makin sombong," jelasnya.

Baca Juga: BBPOM Imbau Pedagang Tak Pasarkan Obat Herbal Tanpa Izin

Dia berharap hal ini menjadi perhatian serius Pemkot Padang dan instansi yang bertanggungjawab terhadap parkir. "Kita ingin bersantai dengan keluarga di pantai tanpa gangguan pemalak," ulasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh pengunjung Rina yang berada di lokasi kejadian saat itu, bahwa oknum pemalak langsung memperlihatkan arogannya pada pengunjung ketika minta bayaran parkir.

"Saya melihat yang ngaku petugas parkir mendorong Abang itu duluan dan berkata kasar," ujarnya.

Ia mengaku kejadian serupa pernah dialaminya, bahkan lebih dari sekali. Modus oknum pemalak beragam, ada yang memaksa pengunjung membeli minuman yang ditawarkan dengan cara memaksa dan harga yang tidak wajar.

Ada yang mengaku sebagai petugas parkir, padahal saat parkir juga sudah diminta sewa parkir oleh petugas resminya. Namun saat sedang duduk santai, datang lagi yang mengaku petugas karena tidak ingin ribut ia langsung membayarnya.

Baca Juga: Wali Kota Padang Klaim Belajar Tatap Muka Berjalan Lancar

"Saya sudah lebih dari tiga kali mengalaminya, kadang kita bawa keluarga dari luar kota, mau dilawan gak enak juga terpaksa dibayar saja," katanya.

Load More