-
Beruang madu terlihat di lokasi normalisasi sungai pasca banjir bandang.
-
BKSDA Sumbar langsung verifikasi dan pantau satwa dilindungi.
-
Satwa diduga kembali ke hutan sekitar aliran sungai.
SuaraSumbar.id - Beruang madu dilaporkan muncul di lokasi bencana banjir bandang Bancah, Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).
Kemunculan satwa liar dilindungi tersebut terjadi saat aktivitas penanganan bencana tengah berlangsung, sehingga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar langsung menurunkan tim ke lapangan untuk melakukan verifikasi dan pemantauan.
Kemunculan beruang madu Agam itu pertama kali diketahui oleh warga setempat bernama Basrizal. Saat itu, ia sedang berada di sekitar lokasi normalisasi sungai Batang Aia Balok yang rusak akibat banjir bandang. Alat berat tengah beroperasi untuk memperbaiki aliran sungai ketika ia melihat satu individu beruang madu berada di atas pohon bintungan.
"Beruang langsung melihat saya ke lokasi sungai dan di lokasi itu hanya ada saya bersama teman atas nama Edi Surya yang sedang mengawasi alat berat bekerja melakukan normalisasi sungai rusak dampak banjir bandang melanda daerah itu, Kamis (27/11)," katanya, Selasa (23/12/2025).
Basrizal menjelaskan, beruang madu Agam tersebut awalnya dalam kondisi tidur di atas pohon. Namun, satwa itu terbangun setelah mendengar suara alat berat yang bekerja di sekitar sungai.
Ia mengaku mengamati keberadaan beruang tersebut selama kurang lebih 15 menit, dan selama waktu itu beruang tidak berpindah dari pohon.
Ia kemudian memutuskan pulang ke rumah untuk mencari alat dengan tujuan mengusir satwa liar tersebut demi alasan keselamatan. Namun, saat kembali ke lokasi, beruang madu itu sudah tidak terlihat lagi di sekitar sungai.
"Satwa itu sudah kembali ke hutan sekitar sungai dan saya laporkan ke keluarga agar melaporkan temuan itu ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar," katanya.
Menindaklanjuti laporan warga terkait beruang madu Agam, Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar, Ade Putra, mengatakan pihaknya langsung menurunkan petugas ke lokasi kejadian.
Lokasi tersebut merupakan area kerja alat berat dalam rangka penanggulangan dampak banjir bandang di Bancah, Nagari Maninjau.
"Sesampai di lokasi, petugas melakukan verifikasi lapangan, wawancara saksi mata dan identifikasi lapangan," katanya.
Selain itu, petugas BKSDA Sumbar juga melakukan pemantauan lanjutan terhadap keberadaan satwa menggunakan drone termal di sekitar lokasi kejadian.
Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan posisi terakhir beruang madu Agam dan mengantisipasi potensi konflik satwa dengan aktivitas manusia di wilayah terdampak bencana.
Petugas juga melakukan identifikasi jejak berupa tapak kaki, cakaran pada batang pohon, serta kotoran yang diduga berasal dari beruang madu. Dari hasil pemantauan sementara, satwa tersebut diperkirakan telah kembali masuk ke kawasan hutan di sekitar aliran sungai. (Antara)