-
Harimau Sumatera terjebak di BRIN Agam dan BKSDA lakukan penanganan.
-
Pemantauan harimau dilakukan dengan drone termal oleh tim gabungan.
-
Evakuasi disiapkan jika harimau gagal kembali ke induknya.
SuaraSumbar.id - Seekor Harimau Sumatera bernama latin Panthera Tigris Sumatrae, terisolasi di area perkantoran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), sejak Rabu (15/10) dini hari.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, tengah menyiapkan tahapan penanganan secara bertahap untuk memastikan keselamatan satwa dilindungi tersebut.
"Kami melakukan tahapan penanganan harimau di area perkantoran BRIN di Koto Tabang, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuh, Agam," ujar Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar, Ade Putra, Kamis (16/10/2025).
Penanganan harimau sumatera tersebut dilakukan sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024 tentang perubahan atas UU Nomor 5 Tahun 1990 mengenai Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Langkah pertama yang dilakukan adalah mencoba mengarahkan satwa tersebut kembali ke lokasi induknya.
"Pengiriman ke lokasi induk kita lakukan dan langkah ini bisa efektif, sehingga anak harimau dengan usia di bawah dua tahun bisa bertemu dengan induknya dan saudara yang lain, karena ada tiga individu di daerah itu," kata Ade.
Namun, apabila upaya tersebut tidak berhasil, BKSDA tidak menutup kemungkinan akan mengevakuasi satwa dengan kandang jebak atau pembiusan.
Untuk memastikan keamanan, tim gabungan dari BKSDA Sumbar, Tim Patroli Anak Nagari (Pagari) Pasia Laweh, Pagari Baring, Pagari Salareh Aia, Centre for Orangutan Protection (COP), dan mahasiswa Kehutanan Universitas Riau (UNRI) melakukan pemantauan menggunakan drone termal di area BRIN yang memiliki lahan seluas puluhan hektare.
"Dari hasil pemantauan drone termal, satwa masih berada di kawasan BRIN karena area itu dipagar beton setinggi sekitar 1,5 meter," kata Ade.
Ia mengatakan, aktivitas di kawasan tersebut dihentikan sementara waktu demi keselamatan semua pihak.
Sebelumnya, harimau sumatera itu sempat terekam kamera CCTV BRIN Agam saat berkeliling di sekitar gedung perkantoran pada Rabu dini hari. Hewan buas itu terlihat berjalan hingga ke bagian belakang kantor.
"Harimau terekam di sejumlah titik CCTV milik kantor BRIN Agam. Individu harimau di BRIN ini diduga sama dengan individu yang muncul di jalan lintas Sumatera yang menghubungkan Bukittinggi menuju Medan, Sumatera Utara, Minggu (12/10/2025) dini hari," jelas Ade.
Dengan situasi ini, BKSDA Sumbar berupaya agar harimau sumatera tersebut dapat segera dievakuasi dengan aman tanpa menimbulkan risiko bagi manusia maupun satwa lainnya. (Antara)