Nagari Langki Sijunjung Akhirnya Bebas Blank Spot, Bertahun-tahun Rindukan Sinyal Seluler!

Nagari Langki di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), kini telah bisa menikmati sinyal telekomunikasi usai bertahun-tahun masuk zona blank spot.

Riki Chandra
Sabtu, 06 September 2025 | 12:17 WIB
Nagari Langki Sijunjung Akhirnya Bebas Blank Spot, Bertahun-tahun Rindukan Sinyal Seluler!
Tower BTS Telkomsel hadir di Nagari Langki di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar). [Suara.com/ Saptra S]

SuaraSumbar.id - Nagari Langki di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), kini telah bisa menikmati sinyal telekomunikasi usai bertahun-tahun masuk zona blank spot. Tower BTS Telkomsel berdiri kokoh membuat masyarakat sekitar gembira.

Tower BTS Telkomsel ini diresmikan langsung pengunaannya oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, Jumat (5/9/2025).

Wali Nagari Langki, Zulkarnaini, menyampaikan rasa gembira bersama masyarakat dengan telah hadir tower BTS Telkomsel di wilayahnya. Kehadiran sinyal telekomunasi ini sudah diimpi-impikan sejak lama oleh masyarakat.

Bagi masyarakat Nagari Langki, kehadiran sinyal di daerahnya ibarat mendapatkan kemerdekaan dari keterisoliran yang selama ini dirasakan masyarakat karena sulit berkomunikasi dengan dunia luar.

"Sudah lama kami idam-idamkan, baru kali ini kami rasakan," ujar Zulkarnaini, Jumat (5/9/2025).

Dengan adanya sinyal telekomunikasi tersebut, kata Zulkarnaini, kini masyarakat Nagari Langki sudah bisa dengan leluasa berkomunikasi dengan sanak saudara dan mengetahui dunia luar.

"Kami sangat bergembira. Usulan kami untuk menghadirkan tower di Nagari Langki cepat direalisasikan. Untuk itu kami sampaikan terima kasih tak terhingga," ucapnya.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade mengatakan, berkat kerja keras tower BTS Telkomsel ini bisa hadir memberikan manfaat bagi masyarakat.

"Kita doakan BTS ini bermanfaat bagi masyarakat Nagari Langki. Kami mengucapkan terima kasih kepada manajemen Telkomsel di Sumbar dan juga Sumatera Tengah yang sudah bekerja keras memenuhi aspirasi masyarakat," kata Andre.

Andre Rosiade menyatakan sebagai anggota DPR RI, dia berkomitmen membantu pemerintah daerah mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Termasuk berupaya mendorong agar daerah-daerah yang selama ini tidak tersentuh sinyal bisa mendapatkan sinyal telekomunikasi.

"Kami kemudian berkolaborasi dan bekerja sama dengan pak bupati dan wakil bupati, alhamdulillah kolaborasinya baik dan lancar, seluruh nagari di Sijunjung kini sudah punya sinyal," tambahnya.

Di samping itu, lanjut Andre, dia juga berupaya secara maksimal untuk melakukan percepatan pembangunan di Sumbar. Hal ini sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo dalam membangun Sumbar.

Andre berkomitmen mendorong percepatan pembangunan Sumbar, khususnya Sijunjung.

"Kami dengan pak bupati dan pak wabup, akan bekerja keras membangun Sijunjung," ungkapnya.

Selain persoalan sinyal, Andre juga menegaskan akan memperbaiki jalan dengan IJD. "Tahun ini ada Rp45 miliar. Kemudian Oktober ini ada Rp10 triliun lagi yang disiapkan Presiden untuk IJD. Besok kita rapatkan apa lagi yang bisa kita dapatkan kue dari pemerintah untuk di Sijunjung ini," papar Andre.

Sementara itu Wakil Bupati Sijunjung, Irradattillah mengakui selama ini Andre Rosiade sudah terbukti banyak berbuat untuk pembangunan dan masyarakat Sumbar khusus Kabupaten Sijunjung.

"Pak Andre selama pengabdiannya tak menjual janji, tak omon-omon, tapi beliau mewujudkan itu. Kami dengan pak bupati sangat terbantu. Sudah berapa banyak nagari di Sijunjung yang tidak bersinyal kini sudah punya sinyal. Sebelumnya diresmikan tower Telkomsel Silongo, kemudian di Kampung Dalam, Tanjung Labuh, dan Sisawah," katanya.

Menurutnya, Andre dengan kapasitasnya sebagai anggota DPR RI telah membuktikan kinerjanya. Ia menyadari pentingnya kolaborasi dan sinergi dalam membangun daerah, termasuk kolaborasi dan sinergi dengan anggota DPR RI. Ia menyadari juga dana APBD yang kecil tidak mungkin mampu membangun daerah tanpa ada dukungan dari pemerintah pusat.

"Kalau tidak sejalan dengan pemerintah pusat sulit kita dapat program. Pembangunan di daerah tergantung dengan pemerintah pusat karena uang pemda sedikit, tidak sanggup dengan dana APBD saja. Satu-satunya kekuatan kita adalah saling bersinergi," kata dia.

Kontributor: Saptra S

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?