![Devit Febriansyah. [Dok. Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/09/19593-devit-febriansyah.jpg)
Ayah dan ibunya, Doni Afrijal dan Julimar, bekerja sebagai kuli angkut kayu manis, dengan penghasilan yang tidak menentu.
Menyadari potensi besar Devit, warga sekampung di Malala bergotong royong menggalang dana secara sukarela untuk membiayai keberangkatannya ke Bandung.
PT Paragon juga memberikan dukungan serupa seperti kepada Nauli.
Deka Fakira Berna
Deka Fakira Berna, siswa SMAN 1 Padang, diterima di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB.
Keberhasilannya melanjutkan tradisi sekolahnya dalam melahirkan siswa unggul yang menembus kampus-kampus ternama di Indonesia.
![Deka Fakira Berna. [Dok. Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/09/26757-deka-fakira-berna.jpg)
Meskipun tidak dijelaskan secara rinci latar belakang ekonominya, Deka juga mendapatkan beasiswa KIP-Kuliah, sama seperti Nauli dan Devit.
Beasiswa KIP-Kuliah merupakan bentuk program bantuan dari pemerintah untuk mahasiswa dari keluarga prasejahtera agar dapat melanjutkan pendidikan tinggi.
Program ini merupakan kelanjutan dari beasiswa Bidikmisi, yang bertujuan menjamin akses setara terhadap pendidikan berkualitas.
Kunjungan Rektor ITB ke Sumatera Barat turut didampingi oleh sejumlah tokoh pendidikan dari ITB. Di antaranya adalah Imam Santoso dari Kelompok Keahlian Teknik Metalurgi FTTM ITB, Prof Sophi Damayanti dari Sekolah Farmasi sekaligus Direktur Kealumnian dan Pengembangan Karier ITB, serta Nurlaela Arief dari Sekolah Bisnis dan Manajemen yang juga menjabat sebagai Direktur Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB.
Kegiatan ini turut didukung oleh PT Paragon Technology and Innovation yang menunjukkan kepedulian dunia industri terhadap pendidikan, melalui pemberian bantuan nyata bagi mahasiswa baru dari daerah.
Zahra Shofia Hanin, perwakilan dari PT Paragon, juga hadir dalam kegiatan ini, mempertegas kolaborasi antara dunia usaha dan pendidikan tinggi.
Kisah Nauli, Devit, dan Deka bukan sekadar pencapaian akademik, tetapi juga simbol semangat dan daya juang anak bangsa di tengah keterbatasan.
Kehadiran Rektor ITB dan jajaran dosen dalam kunjungan ini menjadi bukti nyata bahwa ITB tidak hanya fokus pada keunggulan akademik, tetapi juga pada inklusivitas dan pemerataan kesempatan.
Program seperti KIP Kuliah, dukungan masyarakat, serta sinergi dengan dunia usaha seperti yang dilakukan PT Paragon, memperkuat jalan bagi anak-anak dari keluarga sederhana untuk tetap bermimpi dan menembus perguruan tinggi terbaik.