BNNP Sumbar Bongkar Jaringan Narkoba, Sita 1,2 Kg Sabu dan 766 Kg Ganja Sepanjang 2024

Badan Nasional Narkotika Provinsi Sumatera Barat (BNNP Sumbar) berhasil menyita 1,2 kg sabu-sabu dan 766 kg ganja sepanjang tahun 2024.

Riki Chandra
Kamis, 26 Desember 2024 | 11:54 WIB
BNNP Sumbar Bongkar Jaringan Narkoba, Sita 1,2 Kg Sabu dan 766 Kg Ganja Sepanjang 2024
Kepala BNNP Sumbar, Brigjen Pol Ricky Yanuarfi. [Dok.Antara]

SuaraSumbar.id - Badan Nasional Narkotika Provinsi Sumatera Barat (BNNP Sumbar) berhasil menyita 1,2 kg sabu-sabu dan 766 kg ganja sepanjang tahun 2024. Dari operasi tersebut, 22 tersangka dari berbagai jaringan narkotika berhasil diamankan.

"Sepanjang 2024, kami mengungkap empat jaringan sindikat narkotika besar," kata Kepala BNNP Sumbar, Brigjen Pol Ricky Yanuarfi, dikutip Kamis (26/12/2024).

Menurut Ricky, peredaran sabu-sabu yang diungkap BNNP Sumbar menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari 2,1 kg pada 2023 menjadi 1,2 kg pada 2024.

Sebaliknya, pengungkapan ganja meningkat signifikan, dari 37,47 kg pada 2023 menjadi 766 kg pada 2024.
Pengungkapan Kasus Narkotika Besar

Tiga kasus besar menjadi sorotan sepanjang 2024:

1. Penyelundupan 946,82 gram sabu-sabu dari Riau, yang dikendalikan oleh seorang narapidana. Barang bukti ditemukan di gudang di Air Haji, Kabupaten Pesisir Selatan. Pengungkapan ini dilakukan pada Februari 2024.

2. Peredaran 141,7 kg ganja dari Mandailing Natal, Sumatera Utara. Salah satu kurir yang terlibat adalah seorang polisi berpangkat Aipda. Kasus ini terungkap pada April 2024.

3. BNNP Sumbar bersama Bea Cukai mengungkap jaringan antarprovinsi Aceh-Sumatera Utara-Sumatera Barat, menyita 624 kg ganja. Kasus ini ditangani pada Oktober 2024.

Ricky menegaskan bahwa Sumbar kini bukan hanya menjadi jalur transit narkotika, tetapi juga pasar potensial bagi para pengedar. Selain itu, Sumatera Barat menjadi pemasok narkoba untuk provinsi lain.

Sebagai langkah deteksi dini, BNNP Sumbar melakukan pemeriksaan urin terhadap 197.862 orang sepanjang 2024. Dari hasil tersebut, 1.405 orang dinyatakan positif narkoba.

Pihaknya juga meluncurkan program Desa Bersinar di sepuluh wilayah sebagai upaya pencegahan. Desa Bersinar adalah program prioritas nasional untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya narkoba mulai dari tingkat desa.

Selain itu, dibentuk 50 anggota keluarga bersinar melalui program ketahanan keluarga antinarkoba.

"Kami berharap peran aktif masyarakat dan perangkat desa mampu memberikan dampak signifikan dalam memutus rantai peredaran narkoba," ujar Ricky. (antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini