Kontroversi PHK Massal THL di Solok, Mahasiswa Unand Cecar Epyardi Asda

"Dulu kenapa saya hentikan, karena banyak sekali THL yang masuk lewat calo. Saya netralkan, dan yang layak saya terima kembali, sementara yang tidak layak, saya hentikan."

Chandra Iswinarno
Sabtu, 12 Oktober 2024 | 20:47 WIB
Kontroversi PHK Massal THL di Solok, Mahasiswa Unand Cecar Epyardi Asda
Kolase Epyardi Asda dan Ekos Albar. [Dok.Istimewa]

SuaraSumbar.id - Mahasiswa Universitas Andalas (Unand) mengajukan pertanyaan terkait kebijakan kontroversial Epyardi Asda, Bupati Solok, dalam memberhentikan ribuan Tenaga Harian Lepas (THL) pada tahun 2021.

Pertanyaan tersebut disampaikan oleh salah seorang mahasiswa asal Kabupaten Solok dalam acara bedah visi misi calon Gubernur Sumatera Barat, Sabtu (12/10/2024).

Mahasiswa tersebut mempertanyakan keputusan Epyardi yang memutus kontrak ribuan THL saat menjabat sebagai bupati, serta dampaknya terhadap masyarakat lokal.

Selain itu, mahasiswa lain mengeluhkan masalah pertanian di Solok, terutama harga pupuk yang tinggi, yang tidak sebanding dengan harga jual hasil panen petani yang rendah.

Baca Juga:Aksi Perusakan Warnai Pilgub Sumbar, Banner Epyardi-Ekos Disasar

Menanggapi pertanyaan tersebut, Epyardi Asda, yang kini maju sebagai calon Gubernur Sumatera Barat, menjelaskan bahwa kebijakan pemberhentian THL tersebut merupakan bagian dari upaya pembenahan pegawai di lingkup pemerintahan Kabupaten Solok.

Menurutnya, setelah pemutusan kontrak, dilakukan seleksi ulang untuk memastikan bahwa THL yang bekerja memiliki kompetensi dan bukan hasil rekomendasi dari pihak-pihak tertentu.

"Dulu kenapa saya hentikan, karena banyak sekali THL yang masuk lewat calo. Saya netralkan, dan yang layak saya terima kembali, sementara yang tidak layak, saya hentikan," jelas Epyardi.

Terkait masalah pertanian, Epyardi menilai sektor tersebut telah tumbuh dan berkembang selama masa kepemimpinannya di Solok.

Ia menekankan bahwa berbagai bantuan berupa alat pertanian seperti Elshinta dan pupuk bersubsidi telah diberikan kepada kelompok petani.

Baca Juga:Aksi Vandalisme Warnai Pilgub Sumbar, Poster Epyardi-Ekos Dirusak di Pariangan

Epyardi juga mengaku membantu para petani dengan membeli langsung hasil panen mereka serta mendatangkan investor untuk meningkatkan perekonomian daerah.

Epyardi Asda berharap, kebijakan-kebijakannya yang bertujuan untuk memperbaiki sistem pemerintahan dan mendukung pertanian lokal akan terus berlanjut jika dirinya terpilih sebagai Gubernur Sumatera Barat.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai mahasiswa dan masyarakat yang antusias mengikuti diskusi terkait visi misi para calon Gubernur Sumatera Barat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Kontributor : Rizky Islam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini