Gempa Bumi Mengguncang Bukittinggi Sumbar Tiga Kali Berturut-turut

BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Suhardiman
Minggu, 26 Mei 2024 | 13:11 WIB
Gempa Bumi Mengguncang Bukittinggi Sumbar Tiga Kali Berturut-turut
Ilustrasi gempa bumi. [unsplash]

SuaraSumbar.id - Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), diguncang
tiga kali gempa bumi pada Minggu (26/5/2024). Gempa terjadi pada pukul 10.38 WIB, 10.46 WIB, dan 11.14 WIB.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut pusat gempa berada pada 5 kilometer barat daya Bukittinggi dengan kedalaman berbeda.

Pada pertama bermagnitudo 2,7 di kedalaman 3 kilometer, gempa kedua bermagnitudo 3,7 di kedalaman 7 kilometer.
Kemudian gempa ketiga bermagnitudo 2,8 di kedalaman 10 kilometer.

"Dengan memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal," kata Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi.

Gempa tersebut dirasakan di daerah Padang Panjang, Bukittinggi, dan Agam dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan seperti truk yang melintas).

"Untuk Payakumbuh II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi Tsunami," ujarnya.

BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.

Meski dilaporkan tidak ada kerusakan atau adanya korban, gempa membuat masyarakat di Bukittinggi hingga sekitar Gunung Marapi, Kabupaten Agam, panik dan keluar rumah.

"Yang pertama dalam pikiran kami adalah Gunung Marapi. Kami takut adanya letusan atau runtuhnya material di hulu karena baru beberapa hari terjadi banjir lahar dingin karena material yang turun ke bawah," kata seorang warga Agam, Widia (35).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak