SuaraSumbar.id - Pasca terjadinya banjir bandang yang melanda kaki Gunung Marapi di Sumatera Barat, ribuan warga terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Banjir bandang yang terjadi pada Sabtu malam (11/5/2024) telah menelan puluhan korban jiwa dan menyebabkan kerusakan besar di beberapa wilayah.
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah pengungsi mencapai 1.159 jiwa dari Kabupaten Agam dan 2.039 jiwa dari Kabupaten Tanah Datar.
Banjir bandang tersebut membawa material lahar dingin dari Gunung Marapi yang aktif, menghancurkan apa saja yang berada di jalur alirannya.
Daerah Bukik Batabuah di Kabupaten Agam menjadi lokasi terparah yang terdampak oleh bencana ini, dengan kerugian jiwa yang besar.
Total korban jiwa yang berhasil diidentifikasi hingga kini mencapai 43 orang, dengan rincian 19 korban di Kabupaten Agam, 14 di Tanah Datar, delapan di Padang Pariaman, dan dua di Kota Padang Panjang.
Tim SAR gabungan yang melibatkan BPBD, Basarnas, TNI, Polri, dan relawan terus berupaya melakukan pencarian terhadap 15 orang yang masih dinyatakan hilang di wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar.
Operasi pencarian dan penyelamatan ini masih terus berlangsung di tengah tantangan yang dihadapi di lokasi bencana.
Pemerintah dan berbagai lembaga terkait tengah berkoordinasi untuk memberikan bantuan dan mendukung upaya-upaya pemulihan bagi para korban dan wilayah yang terdampak.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang mengingat potensi adanya bencana susulan yang bisa terjadi.
Kontributor : Rizky Islam